SUKABUMIUPDATE.com - Bencana tsunami di Selat Sunda merenggut ratusan nyawa di Lampung dan Banten. Sistem peringatan dini (early warning system/EWS) tsunami jadi sorotan, karena disinyalir tidak berfungsi dengan baik.
Wilayah Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu daerah pemasangan EWS tsunami. Sayangnya, sebagian peralatan EWS di Kabupaten Sukabumi tidak berfungsi dengan baik.
Seperti yang diungkapkan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman. Ia mengatakan, terdapat 12 EWS di beberapa titik sepanjang pantai selatan Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Data Korban Tsunami di Selat Sunda Terkini: 222 Orang Meninggal Dunia
"EWS di Tegalbuled ada empat, yang berfungsi dua. Di Ujung genteng ada empat, dua yang kondisinya rusak," ujar Eka, Minggu (23/12/2018).
Selain di dua wilayah tersebut, sebanyak empat EWS ditempatkan di Palabuhanratu dan Kecamatan Cisolok. "Plara dan Cisolok ada empat (EWS,res), kondisinya baik," imbuhnya.
BACA JUGA: BNPB: Korban Tewas Tsunami Selat Sunda Jadi 62 Orang
"Kondisi EWS berfungsi dengan baik, tetapi saluran frekuensi yang kita gunakan masih gabung dengan pihak pemda. Sementara frekuensi Station Cigaru keadaannya rusak sehingga penggunaannya secara manual," tambah Eka.
Selain EWS, peringatan dini tsunami juga dilakukan dengan perangkat Buoy. Namun Eka tidak mengetahui kondisi Buoy di perairan Kabupaten Sukabumi.
"Buoy bukan kita yang kelola tapi BMKG. Jadi kita tidak tahu kondisinya," tuturnya.