SUKABUMIUPDATE.com - Pengobatan anak-anak yang diduga keracunan akan ditanggung pihak pemerintah Kabupaten Sukabumi. Sebelumnya siswa SDN Bantargebang merasakan mual dan pusing setelah menyantap sarapan bubur yang diberi pihak sekolah, Senin (3/12/2018).
"Biaya perawatan Insya Allah ini tanggung jawab pemerintah jadi tidak dibebankan kepada masyarakat. Apalagi ini Sebut kejadian luar biasa. Ini full biaya pemerintah," ujar Camat Bantargadung Munawar.
Munawar mengungkapkan, SDN Bantargebang menjadi salah satu dari lima sekolah di Kecamatan Bantargadung yang mendapatkan Program Gizi Anak Sekolah (Progas) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Setiap hari, siswa mendapatkan makanan yang setiap minggu menunya berganti-ganti sesuai dengan yang ditentukan Kemendikbud. Dan pada Senin ini merupakan Progas ke 100 hari dari total 108 hari, menunya adalah bubur ayam.
Petugas menunjukan sampel bubur yang disantap anak-anak. (Foto: Suhendi).
Meksi demikian, penyebab keracunan belum jelas berasal dari mana karena menunggu hasil uji lab dari Dinas Kesehatan.
"Belum jelas penyebab dari apa, dari makanan yang terkontaminasi atau memang makanan lama atau basi. Tinggal nanti dari dinas terkait atau Dinas Kesehatan yang menangani dan melakukan investigasi lebih lanjut," ujarnya.
BACA JUGA: Sarapan Bubur, Puluhan Murid SD di Bantargadung Sukabumi Keracunan
Saat ini semjumlah anak sudah diperbolehkan pulang karena kondisi kesehatanya sudah membaik, meski demikian petugas Puksemas Bantargadung masih tetap standby.