SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan siswa SDN Bantargebang, Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, mendadak mengalami mual, pusing dan muntah-muntah, Senin (3/12/2018).
Puluhan siswa ini merasakan gejala ini pada Senin siang. Sedangkan para siswa ini pada paginya menyantap bubur ayam yang diberi dari sekolah. Bubur tersebut dimasak di sekolah dan dibagikan kepada seluruh siswa. Sama seperti bubur lainnya, ada kerupuk, ayam, kacang, dan kaldu.
"Kejadiannya anak-anak diberi bubur nasi, pukul 7 pagi dimakan. Kemudian jam 12 mulai terasa ada keluhan. Ada satu dua orang yang mengeluh muntah, mencret ada yang mengeluh pusing. Terus sekitar pukul 13.30 WIB, ambulans desa datang bawa anak-anak serombongan. Datang berapa puluh orang. Mereka terlihat pucat terus berkeringat tandanya santa pusing atau mual sekali," ujar Yayu Sri Wahyuningsih, dokter Puskesmas Bantargadung.
Sundari mengatakan, anak-anak tersebut langsung mendapatkan penanganan dan diantaranya ada yang diinfus. Setelah dirawat, siswa berangsur membaik dan dipulangkan dengan dibekali obat.
"Satu orang yang dirujuk itu tadi kondisinya sangat lemah, tapi tidak murni karena keracunan. Sebelumnya anak itu empat hari yang lalu dalam kondisi sakit cacar air. Diperparah dengan kondisi mual muntahnya jadi lemah, karena agak mengkhawatirkan jadi saya rujuk ke rumah sakit. Yang dirujuk itu bukan anak sekolah. Jadi dia dapat buburnya dari kakaknya gak dimakan dibawa pulang adiknya makan," ujarnya.
Total keseluruhan anak yang masuk puskemas sebanyak 60 anak. "Yang beberapa orang tidak sampai 10 orang, yang masih terpasang infus, ini pun dalam proges membaik. Mudah-mudahan tidak ada yang kasus susulan. Tapi kita tetap akan standby," jelasnya.
BACA JUGA: Warga Desa Tenjojaya Sukabumi Diduga Keracunan Ikan Lisong
Sementara itu, Kasi Kurikulum SD Disdik Kabupaten Sukabumi Utomo mengatakan, SDN Bantargebang menjadi salah satu dari lima sekolah di Kecamatan Bantargadung yang mendapatkan Program Gizi Anak Sekolah (Progas) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Setiap hari sekolah, siswa mendapatkan makanan yang setiap minggu menunya berganti-ganti sesuai dengan yang ditentukan Kemendikbud. Dan pada Senin ini, menunya adalah bubur ayam.
"Setiap hari sekolah bersama kader, orang tua memasak untuk dibagikan ke anak-anak tersebut sebelum belajar. Progas ini yang ke 100 hari jadi tinggal 8 hari lagi. Artinya dengan kejadian ini, lebih berhati-hati lagi. Makanan kita akan periksa termasuk dari bahan dan cara pengolahanya sehingga tidak terulang kembali," jelasnya.