SUKABUMIUPDATE.com - Ibu-ibu di Kampung Nyalindung RW 7, Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, akhirnya bisa sumringah. Sejumlah tuntutan yang disampaikan saat unjuk rasa di peternakan setempat dipenuhi.
Tuntutan tersebut yaitu meminta kontribusi peternakan untuk memberikan satu ekor ayam setiap panen bagi setiap KK yang ada di ke-RWan 7. Serta menanggulangi serangan lalat dan bau tak sedap dari kandang ayam.
”Semua tuntutan sudah dipenuhi. Kemarin pun, semua ibu-ibu pulang membawa satu ekor ayam,” ujar Siti Rodiah, salah satu kaum 'aktifis dapur' yang ikut menggeruduk peternakan ayam, Jumat (23/11/2018).
Sementara itu pemilik peternakan ayam, Assen, mengaku telah mengundang warga untuk datang ke tempatnya. Tujuannya, untuk menjelaskan kepedulian peternakan kepada warga sekitar.
Sebelumnya pihak peternakan sudah berjanji akan memberikan kontribusi di setiap panen ayam berupa uang sebesar Rp 1,5 juta per satu kandang.
”Kemarin itu dengar keluhan warga, bukan demo. Karena awalnya saya sudah ada niat baik untuk peduli terhadap lingkungan,” ungkap Assen.
Pihak peternakan tidak ingin mempersulit keinginan warga. Assen mengaku pihaknya punya tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
BACA JUGA: Kebagian Bau dan Lalat, Ibu-ibu Kampung Nyalindung Geruduk Kandang Ayam di Cibadak
”Kemauan warga pengen ayam satu ekor per KK. Semuanya sudah beres dikasih ayam yang berjumlah 250 ekor untuk 243 KK,” tukasnya.
Masih kata ia, peternakan miliknya baru panen satu periode. Ia pun mengaku panen ayam pertama merugi karena listrik sempat mati selama tiga hari berturut-turut.
”Saya pelihara ayam baru 30 ribu ekor, yang mati 2.000 ekor gara-gara mati listrik. Kalau hitungan pengusahan itu rugi,” tukasnya.