SUKABUMIUPDATE.com - Anggota keluarga Sunaryo (52 tahun/sebelumnya ditulis Sumarjo), dan Sumardi Susilo (25 tahun), tiba di Mapolsek Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Dua orang pria tersebut adalah anak dan ayah asal Desa Bedeng Badar Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan yang ditemukan tewas di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jumat 16 November malam.
Tujuh anggota keluarga tiba di Mapolsek Cibadak sekitar pukul 09.00 WIB dengan menggunakan mobil pribadi. Merkea kemudian dimintai keterangan oleh polisi.
"Suami dan anak saya mau pulang ke Kutoarjo (Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, red). Kebetulan kan anak saya yang paling gede (Sumardi,red) lagi libur kerja jadi bisa nemenin bapaknya pulang kampung," ujar Ngadina (45 tahun), istri Sunaryo ditemui di Mapolsek Cibadak, Minggu (18/11/2018).
Ngadina mengatakan, suami dan anaknya berangkat dari Kabupaten Lahat menggunakan Bus Sinar Dempo tujuan Jakarta pada Kamis siang 15 November. Ia tidak mengerti mengapa Sunaryo dan Sumardi Susilo bisa berada di Sukabumi.
Ngadina juga mengungkapkan kejanggalan atas penemuan jenazah anak dan suaminya ini. Dua tas ransel serta dompet berisi uang tunai, kartu identitas, dan lainnya raib.
"Bapak itu bawa uang Rp 3 juta di dompet lengkap dengan KTP, SIM dan STNK Motor. Kalau Sumardi didompetnya bawa uang Rp 800 ribu yang baru diambil dari ATM, SIM dan STNK motor," tuturnya.
BACA JUGA: Mulut Berbusa, Kematian Ayah dan Anak Asal Sumsel di Cibadak Sukabumi Masih Misterius
"Kalau tas ransel isinya pakaian ganti. Itu juga hilang," tambah Ngadina.
Atas peristiwa ini, pihak keluarga mengaku hanya bisa pasrah. "Kami serahkan penanganan kasus ini kepada polisi," tutur Ngadina.
Untuk diketahui, di Kabupaten Lahat, Sunaryo bekerja sebagai buruh serabutan. Sementara Sumardi bekerja di pertambangan batu bara.
BACA JUGA: Dua Mayat di Cibadak Sukabumi Terindentifikasi Ayah dan Anak Asal Sumsel
"Enggak ada riwayat penyakit apa-apa. Mereka biasa ke Kutoarjo," imbuh Ngadina.
Sementara itu Kapolsek Cibadak, Kompol Suhardiman, mengatakan pihaknya sudah memintai keterangan dari Ngadina.
”Kasusnya sedang dalam penyelidikan. Saat ini kita sedang menunggu kedua jenazah diotopsi,” singkat Suhardiman.