Setukpa Polri Tutup Akses Jalan Gang di Sriwidari Sukabumi, Ternyata Ini Alasannya!

Jumat 16 November 2018, 15:21 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Belakang Kebon Peuteuy RT 01/08, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi dibuat bingung dengan pembangunan dinding tembok di area gang lingkungan sekitar mereka. Bukan dinding biasa, dinding itu adalah pembatas antara kawasan permukiman dengan komplek Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri.

Gang tersebut bernama Gang Ketilang. Panjangnya sekitar 100 meter dan terhubung langsung ke Jalan Aminta Azmali dan Jalan Bhayangkara. Gang itu juga merupakan akses warga satu-satunya. Alhasil, sekarang warga yang ingin menuju Jalan Aminta Azmali harus mengambil jalan memutar yang jaraknya lebih jauh.

Informasi yang dihimpun, jalan gang itu selalu terbuka sejak Setukpa Polri masih bernama Sekolah Polisi Negara (SPN), Akademi Angkatan Kepolisian (AAK), AKABRI dan Sekolah Calon Perwira (Secapa).

BACA JUGA: Kalemdiklat Polri Lantik 1406 Perwira Pertama di Setukpa Kota Sukabumi

Warga sekitar, Irwanto mengaku sudah tiga kali melayangkan surat kepada pihak Setukpa Polri sebelum akses jalan gang tersebut ditutup. Ia mengaku sudah puluhan tahun tinggal di tempat itu dan tidak pernah ditutup. Padahal, kata dia, jalan gang itu adalah satu-satunya akses warga, terutama yang biasa berdagang, menuju ke jalan raya.

"Tidak hanya surat, upaya komunikasi sudah dilakukan namun tidak membuahkan hasil. Kalau tidak salah, pembangunan tembok ini sudah berlangsung sejak seminggu ke belakang," ujar Irwanto kepada wartawan, Jumat (16/11/2018).

Ia menyebut, akses jalan gang itu sangat penting bagi warga sekitar. Ada kurang lebih 20 kepala keluarga yang tinggal di Kampung Belakang.

Yang paling vital, ia khawatir ketika ada keperluan mendesak seperti mengantar warga yang sakit dan harus diantar ke rumah sakit, atau saat ada warga yang meninggal dunia.

Surat permintaan dari warga terkait permohonan pertimbangan kembali penguncian akses jalan gang oleh Setukpa Polri. |Sumber Foto: Herlan Heryadie.

"Sekarang terpaksa harus memutar. Jaraknya hampir dua kali lipat. Kami berharap agar dibuka kembali. Memang betul itu tanah milik Setukpa, tapi selama ini kami tidak mengganggu dan hanya melintas saja," tandasnya.

Senada dikatakan Didi (62 tahun). Ia mengaku kecewa dengan pemblokiran akses jalan gang tersebut. Didi menilai, akses jalan gang kerap digunakan warga dan pedagang keliling, yang biasa melewat

"Baru kali ini di blokir seperti ini. Seharusnya jika memang ada masalah, bisa dibicarakan baik-baik dengan kami, dengan warga. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak," ungkap Didi.

Sementara itu, saat dihubungi, Kepala Setukpa Polri, Brigjen Agus Suryatno, membenarkan pemblokiran tersebut. Ia terpaksa bertindak tegas lantaran di lokasi tersebut terdapat kos-kosan.

BACA JUGA: Empat Tahun Terhenti, Setukpa Kembali Gelar Kirab di Jalanan Kota Sukabumi

"Itu kan ada kos-kosan cewek semua di situ. Pacarnya suka pada tidur di situ. Pakai mobil, mobilnya diparkir di tempat kita. Itu kan jalan asrama punya. Dikasih tahu sekali, dua kali enggak mau, akhirnya Provost datang kesana. Akhirnya ya udah digembok aja," kata Agus saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya.

Pihaknya sempat memasang pagar dan gembok, namun tiba-tiba dijebol. Ia menilai aksi tersebut mencerminkan tidak adanya empati dari warga.

"Begitu digembok, dibongkar dia. Jebol sendiri itu pagarnya. Kan kurang ajar itu namanya. Tidak ngasih tahu ke kita, tidak ngasih tahu ke Provost, main jebol gitu aja. Ya sudah itu artinya tidak bisa dikasih kebijakan yang baik. Jadi jalan ini kita tutup untuk asrama," tegas Agus.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)