SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Sawahlega RT 19/04 Desa Cibatu Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi masih dihantui rasa was-was, pasca peristiwa longsor yang merusak rumah milik Tata Supriatna (43 tahun) pada Minggu (4/11/2018) malam.
Mayoritas warga masih khawatir terjadi longsor susulan, melihat kontur tanah yang masih labil. Terutama para petani yang dihadapkan pada persoalan irigasi. Pasalnya aliran air tersendat material longsoran.
"Untuk sementara bisa dipasangi drum dulu lah. Jangan pakai beronjong atau karung. Kalau beronjong, mau dari mana batunya? Kalau karung warga juga banyak. Yang dibutuhkan warga saat ini juga bagaimana air bisa mengalir," kata Adam Saeful Malik, salah satu tokoh pemuda setempat dihubungi sukabumiupdate.com, Selasa (6/11/2018).
Sambil menunggu penanganan yang bersifat permanen, masih kata Adam, diharapkan ada penanganan sementara yang benar-benar serius. Drum, ujar Adam, bisa menjadi solusi kebutuhan pertanian untuk warga.
BACA JUGA: Kisah Korban Longsor Cibatu Sukabumi, Secangkir Kopi dan Pohon Durian Berputar
"Itu ke pertanian dampaknya sangat luas. Ada berapa puluh hektare lahan pertanian yang kena dampak. Kolam dan sawah perlu dialiri air. Tolong dibantu lah kepada pihak-pihak terkait," tandasnya.