SUKABUMIUPDATE.com - Pengerjaan proyek drainase atau gorong-gorong di Jl KH Ahmad Sanusi, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi menuai banyak keluhan dari warga. Hampir dua minggu pengerjaannya dihentikan, bekas galian gorong-gorong ditinggalkan dalam kondisi menganga.
Kondisi ini membuat pedagang yang berjualan di ruko di sekitar jalan tersebut jadi terdampak. Proyek gorong-gorong yang dibiarkan ini menggangu akses masuk ke tempat usahanya. Selain omset yang turun, ruko kerap kebanjiran karena air dari gorong-gorong meluap.
"Ada tiga toko yang kemarin kebanjiran. Air naik karena curah hujannya tinggi lalu tidak langsung mengalir karena tersendat galian," ungkap Abdul Falah, salah seorang pedagang yang terdampak ditemui sukabumiupdate.com, Kamis (18/10/2018).
Sesekali pedagang pun merapikan gorong-gorong yang ada di depan rukonya. Namun hanya sebatas merapikan sebisanya.
BACA JUGA: Akibat Galian Drainase di Cicurug Sukabumi, Pendapatan Pedagang Merosot
"Ada juga yang sengaja dipasang pembatas. Karena pernah ada yang jatuh, dan itu pedagang di sini yang pasang pembatas. Bukan yang punya kerjaan," tutur Abdul.
Abdul dan pemilik ruko lainnya berharap, pengerjaan gorong-gorong segera dituntaskan. Ini agar pengerjaan proyek tersebut tidak jadi beban bagi warga.