SUKABUMIUPDATE.com - Enam warga asal Kota Sukabumi dinyatakan hilang pasca gempa bumi dengan magnitudo 7,4 disusul tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat28 September 2018, dipastikan selamat. Keenam warga yang satu keluarga itu sudah mengabari keluarganya di Sukabumi.
Keenam warga tersebut berasal dari Kampung Cipelang Gede RT 2 RW 12, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Seorang anggota keluarga, Dicky Permana (45 tahun), enam orang tersebut adalah orang tua, dua adik, dan tiga keponakannya.
"Alhamdulillah, setelah semua kontak saya coba untuk dihubungi akhirnya tersambung meskipun signalnya putus nyambung. Mereka saat ini sudah mengungsi di dataran lebih tinggi di Lorong Simaja 1, Kota Palu, Sulawesi Tengah," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (29/9/2018).
BACA JUGA: Dramatis, Begini Kisah Warga Sukabumi Selamatkan Diri dari Tsunami di Palu
Menurut cerita adiknya, saat musibah terjadi ibunya sedang berada di dalam rumah. Sedangkan adiknya, Ria Aryani (29 tahun) berada di luar menjemur baju. Tiba-tiba terjadi gempa dengan guncangan yang besar, sontak semua keluarga serta masyarakat sekitar berlarian keluar rumah dan bergegas mencari tempat yang aman.
"Adik dan keluarga berlari berhamburan termasuk warga lainnya. Mereka melihat rumah sekitar pada roboh termasuk rumah adik saya, bahkan jalan semua terbelah. Katanya kaya di film ngeri," terangnya.
Terdampak gempa dan tsunami di Palu, Sulteng, satu keluarga asal Sukabumi ini mengungsi. |Sumber Foto: Istimewa
Awalnya masyarakat lari ke arah lapang Pemkot Palu. Mereka kini mengungsi di tenda pengungsian.
"Kalau untuk memenuhi kebutuhan di camp pengungsian mereka patungan. Untungnya air laut tidak menggerus ke rumah, karena airnya hanya sampai sekitar 300 meter dari bibir pantai. Sedangkan rumah adik saya sekitar 800 meter dari bibir pantai," terangnya.
BACA JUGA: Terseret Tsunami di Palu, Dua Warga Sukabumi Dikabarkan Selamat
"Semua belum pada turun masih didataran lebih tinggi," katanya.
Dicky berharap, keluarganya dapat diungsikan terlebih dahulu ke Kota Sukabumi. Untuk menjemput pun masih kebingunan lantaran jalan di sana terbelah.
"Mudah-mudahan ada solusi. Keluarga saya bisa segera kembali ke Sukabumi sampai kondisi di Palu dipastikan aman. Apalagi ibu kan lagi sakit," harapnya.