SUKABUMIUPDATE.com - Dua warga Sukabumi, Nurmansyah (32 tahun) asal Warungkiara, Kabupaten Sukabumi dan Qurun Pamungkas (6 tahun) asal Nagrak, Kabupaten Sukabumi selamat dari bencana tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Keduanya sudah berada di Palu kurang lebih satu tahun. Nurmansyah adalah karyawan Rudhian, pelaku usaha Tempe HB yang diberangkatkan ke Palu untuk mengembangkan bisnisnya.
Usaha Tempe HB adalah anggota dari Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Sukabumi, sudah beberapa kali melakukan bimbingan kepada sejumlah pelaku UMKM di Sukabumi. Rudhian bertugas sebagai koordinator usaha Tempe HB Cabang Palu. Lantaran Tempe HB asal Sukabumi cukup digandrungi, UMKM tersebut diundang untuk mengikuti pameran UMKM se-Sulawesi Tengah di festival Pesona Palu Nomani di pantai Palu.
BACA JUGA: Dramatis, Begini Kisah Warga Sukabumi Selamatkan Diri dari Tsunami di Palu
"Sampai sekarang, FKDB punya 66 titik tempe yang tersebar di 32 provinsi se-Indonesia. Total produksi tempe per hari sekarang sudah mencapai 21 ton dan didistribusikan ke beberapa wilayah di Indonesia. Nah, Pak Rudhian itu yang pegang usaha tempe cabang Palu," ungkap Ketua Umum FKDB Sukabumi, Ayep Zaki kepada sukabumiupdate.com. Sabtu (26/9/2018).
FKDB, masih kata Zaki, juga sudah mengirim tim khusus yang diberangkatkan ke Palu untuk menemui langsung warga Sukabumi yang menjadi korban Tsunami. Informasi terakhir, tim tersebut kini tengah berada di Bandara Soekarno-Hatta.
BACA JUGA: Terseret Tsunami di Palu, Dua Warga Sukabumi Dikabarkan Selamat
Seperti diketahui, ada delapan orang warga Sukabumi yang saat ini berada di Palu dalam rangka pengelolaan bisnis tempe. Enam diantaranya menjadi korban tsunami saat mengikuti festival yang diadakan di Pantai Palu.
"Sampai sekarang kita masih kesulitan untuk berkomunikasi langsung, karena disana akses lumpuh. Tak terkecuali akses komunikasi. Tapi, kabar terbaru semuanya berhasil selamat dari bencana itu. Kita juga sudah menginformasikan ke saudara-saudara kita, anggota FKDB yang ada di daerah lain untuk ikut mendoakan saudara kita yang di Palu," tutup Zaki.