SUKABUMIUPDATE.com - Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo diikuti tsunami menerjang Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Akibat bencana tersebut, dua warga Sukabumi dinyatakan hilang disapu tsunami.
Mereka adalah Nurmansyah (32 tahun) dan Qurun Pamungkas (6 tahun) yang saat kejadian mengikuti acara pameran UMKM se-Sulawesi Tengah festival Pesona Palu Nomani di pantai Palu.
BACA JUGA: Karyawan Aqua TIV Babakanpari dan Legos Sukabumi Bantu Korban Gempa Lombok
Keduanya sudah berada di Palu sejak satu tahun terakhir untuk mengikuti festival atas undangan dari Wali Kota Palu, sebagai utusan lembaga Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Sukabumi.
Nurmansyah, warga Cipanengah, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi adalah karyawan perusahaan tempe milik Rudhian Arifin yang merupakan anggota FKDB. Sementara Qurun Pamungkas, warga Gulingjawa, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi adalah putra dari Rudhian Arifin.
"Ada delapan orang dari Sukabumi yang dikirim ke Palu. Pada saat kejadian, dua orang menunggu di rumah warga, dan enam orang ikut festival di pantai. Tiba-tiba ada tsunami. Yang enam orang itu kena tsunami. Empat orang itu selamat, tapi penuh luka. Sementara dua orang hingga kini belum ditemukan," kata Ketua FKDB, Ayep Zaki saat dihubungi sukabumiupdate.com, Jumat (28/9/2018) malam.
BACA JUGA: Melalui Musik, Sukabumi Violin Community Kumpulkan Rp 14 Juta untuk Korban Gempa Lombok
Zaki menambahkan, keempat orang berhasil selamat lantaran bisa berenang. Saat kejadian, lanjut Zaki, Nurmansyah hendak menolong Qurun yang saat itu tersapu tsunami. Namun nahas, Nurmansyah malah ikut terseret.
"Empat orang yang luka-luka, dikabarkan sedang dalam penanganan medis. Untuk korban yang hilang, sampai saat ini, pencarian masih dilakukan. Kita juga mohon doanya semoga dua korban yang sampai saat ini masih dicari, bisa segera ditemukan," tutup Zaki.