Sawah Petani Desa Citepus Sukabumi Diserang Hama Wereng

Rabu 26 September 2018, 10:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Petani di Kampung Citepustengah, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, merugi karena tanaman padi mereka diserang hama wereng batang cokelat. Akibatnya sekitar 10 hektar sawah gagal panen akibat serangan hama tersebut.

"Musim ini para petani disini sebagian merugi terkena hama wereng," ujar Enur (60 tahun) salah seorang petani.

Enur mengungkapkan, untuk mengurangi angka kerugian yang lebih besar, sebagian petani sudah memanen padinya lebih awal karena takut semua padinya habis terkena hama wereng.

BACA JUGA: 12 Hektar Lahan Sawah di Curugkembar Sukabumi Diserang Hama Tikus

"Ya daripada rugi banyak, mau bagaimana lagi terpaksa panen lebih awa. Kita mah sebagai petani inginnya pemerintah terjun ke lokasi untuk melihat sawah yang terkena hama juga memberi obat hama secara gratis serta memberikan penyuluhan penanggulangan hama. Tadi juga dari dinas pertanian dengan staf desa cek lokasi," jelasnya.

Petani lainnya Supardi (66 tahun) menambahkan sudah melakukan upaya membasmi hama dengan penyemprotan pestisida saat muncul tanda-tanda hama mulai menyerang tanaman. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, justru hama wereng semakin meluas.

"Dari 1.500 meter luas tanaman padi yang saya garap biasanya menghasilkan 8 kuintal, setelah diserang hama wereng ini cuma 75 kg. Ada juga petani lain sampai tidak bisa di panen," pungkasnya.

BACA JUGA: Sawah di Palabuhanratu Dilanda Kekeringan, Petani Merasa Kemarau Sekarang Lebih Parah

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Dedah Herlina memastikan hama yang menyerang tanaman padi milik petani Citepustengah merupakan hama wereng batang coklat. Pihaknya sudah berupaya melakukan penanganan untuk meminimalisir kerugian yang dialami petani dengan memberikan bantuan pestisida jenis Applaud 10 WP.

"Kami sudah upayakan memberikan bantuan pengendalian hama agar bisa menekan populasi dan intensitas serangan hama tersebut, langkah selanjutnya kami meminta setelah padi dipanen lahannya dikeringkan dulu untuk memutus siklus hama penyakit," singkatnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)
Jawa Barat24 November 2024, 17:36 WIB

PLN UID Jabar Dukung Kegiatan Srikandi Movement: Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, terutama bagi ibu dan anak.
Beragam kegiatan digelar dalam acara ini, salah satunya Lomba Mewarnai bagi anak-anak TK/PAUD se-Kabupaten Garut. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 17:16 WIB

Bus Terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi

Bus jurusan Sukabumi-Bekasi terguling di Jalur Lingkar Selatan (Lingsel) Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024).
Kondisi bus terguling di Jalur Lingkar Selatan, Warudoyong, Kota Sukabumi, Minggu sore (24/11/2024). (Sumber Foto: Fikri)
Sukabumi24 November 2024, 17:09 WIB

Sosialisasi Empat Pilar di Sukabumi, Drh Slamet Bahas Kesadaran Bernegara

Slamet mengatakan masyarakat penting untuk ikut terlibat dalam proses demokrasi.
Drh Slamet menggelar sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Minggu (24/11/2024). | Foto: Istimewa