SUKABUMIUPDATE.com - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali meninjau amblesan tanah yang membentuk lubang raksasa di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Tim PVMBG menyimpulkan lubang tersebut terbentuk secara alami.
"Sebelumnya tim kami sudah kesini dan sudah bisa ditarik kesimpulkan bahwa lubang ini sebenarnya terbentuk secara alami," ujar Agus Budianto, Kepala Bidang Mitigasi Gerakan Tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Selasa (11/9/2018).
Dilihat dari litologinya, kata Budi, lubang raksasa terbangun oleh material vulkanik Gunung Gede. Karakter dari kelapukannya, kalau kering dia lepas (Prito), pada saat basah menjadi sangat jenuh.
"Di bawah lubang ada jalur air sehingga terjadi proses erosi yang terus menerus, karena litologinya dan pengubanan itu. Kebetulan curah hujan juga sudah mulai terjadi sehingga yang terjadi rembesan," ucapnya.
Budi menambahkan, ada kemungkinan diameter lubang raksasa meluas. Apalagi saat ini sedang memasuki musim hujan. Lubang tetap berair dan berpotensi erosi.
"Jadi perlu ada beberapa penanganan untuk mengatasi saat ini. Kalau kita lihat erosi ke kiri dan kekanannya, saran kami jalur ini segera dibersihkan jadi dibuat dinding penahan di terowongan ini, kemudian jalur air ini agar tidak mengerosi ke kiri kanan semakin besar maka di buat pondasi yang kedap air," terangnya.
BACA JUGA: Penanganan Dampak Lubang Misterius di Kadudampit Sukabumi Tunggu Kajian Badan Geologi
Budi mengatakan, jika tidak dilakukan akan membahayakan warga yang melintas. Alternatif lainnya, selokan jalur air dibuka, lubang tetap ada dan dibuat dinding kedap.
"Bisa juga dibuka dibuat gorong-gorong kemudian ditimbun kembali supaya bisa dimanfaatkan. Intinya biarkan air mengalir pada tempatnya dan tidak mengerosi sekitarnya. Namun tergantung dari keputusan dari pihak pemerintah daerah disini," pungkasnya.