SUKABUMIUPDATE.com - Jenazah Seni Indrawati (22 tahun) warga Kampung Ciandam RT 05/RW 06, Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi akhirnya tiba di rumah duka, Minggu (12/8/2018) pukul 13.00 WIB.
Jenazah akan disemayamkan di TPU Ciandam, Kota Sukabumi usai disalatkan di Masjid Nurul Fatwa Ciandam. Seperti diberitakan sebelumnya, Seni meninggal dunia akibat sepeda motor yang ia kendarai bertabrakan dengan Kereta Api (KA) tujuan Cianjur-Sukabumi, tak jauh dari rumahnya. Seni meregang nyawa saat dilarikan ke rumah sakit.
Selain Seni, adik kandungnya, Rita Mulyaningsih (18 tahun, sebelumnya ditulis Rita Rahmawati), serta putra sulungnya Muhammad Irsal (3 tahun) juga menjadi korban. Rita diketahui dalam kondisi kritis dan masih dirawat intensif di RS Hermina. Sementara Muhammad Irsal, atau yang akrab disapa Awal, sudah dipulangkan dari rumah sakit, dijemput oleh ayahnya, Puja (27). Awal nampak mengalami luka di bagian kepala.
Pantauan di lapangan, isak tangis mengiringi kepergian Seni. Sejumlah kerabat tak mampu membendung air mata saat jenazah tiba, diantar mobil ambulans. Bahkan, salah seorang kerabat histeris saat mengantar kepergian Seni. Sementara sang ibu, Rahmawati, sempat beberapa kali pingsan.
"Almarhum ini dikenal baik dan suka bersosialisasi dengan masyarakat. Orangnya rajin, sering bantu-bantu saudara. Profesinya ibu rumah tangga. Baru menikah dua tahunan dan punya satu anak," kata Ketua RT setempat, Ayi Solihat kepada sukabumiupdate.com di rumah duka.
Ayi menuturkan, saat kejadian ia dan warga lainnya langsung membawa ketiga korban ke rumah sakit menggunakan mobil warga setempat. Ia menyebut, motor kala itu dikemudikan Rita. Sementara Seni duduk di jok belakang, mengapit posisi Awal yang duduk di tengah. Motor tertabrak di bagian belakang, sehingga Seni yang saat itu dibonceng terkena lebih dulu.
BACA JUGA: Kereta vs Motor di Ciandam Sukabumi, Satu Orang Tewas
"Kan sesudah tabrakan, ada suara teriakan dan tangisan bayi. Jadi, warga langsung menyelamatkan Awal duluan. Kondisi motor ada di selokan pinggir rel. Nah, almarhum Seni dan Rita posisinya sudah kejepit motor. Yang tabrakan itu kan bagian belakang, mungkin yang kena itu almarhum, soalnya yang dibonceng, duduk di belakang," lanjut Ayi.
Ia berharap, warga bisa memetik hikmah dari peristiwa kecelakaan tersebut, serta lebih berhati-hati saat melintas rel kereta. Terlebih, kampungnya berada tepat bersebelahan dengan rel kereta Sukabumi-Cianjur.
"Tindakan pertama pokoknya kita bawa ke rumah sakit Hermina. Yah, namanya juga musibah, tidak ada yang bisa menebak. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," pungkas Ayi.