SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga di Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi terpaksa menggunakan air Sungai Citarik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dampak kemarau, sumber air yang biasa digunakan surut.
Kondisi sumber air berupa sumur maupun mata air kering. Warga Kampung Cikadu, Rismansyah (30 tahun) mengatakan, sudah dua bulan lebih dirinya terpaksa menggunakan air dari aliran Sungai Citarik.
"Kalau tidak salah ada empat ke RT-an di kadusunan Cikadu mengalami kekeringan," ujar Rismansyah ditemui sukabumiupdate.com, Minggu (12/8/2018).
Sebelumnya, lanjut Rismansyah, warga biasa menggunakan air bersih dari mata air yang ada di perbukitan. Namun, mata air pun kering.
"Kalau dulu ada penampungan bak besar terus dibagikan ke rumah warga lewat selang masing-masing. Ya sumbernya dari mata air pegunungan," pungkasnya.
BACA JUGA: Dampak Kekeringan Kota dan Kabupaten Sukabumi 2018
Sementara itu, Endang (32 tahun) warga lainya menambahkan, kondisi kekeringan tersebut terjadi setiap musim kemarau panjang. Warga berharap adanya bantuan pengiriman air bersih dari pemerintah terkait.
"Setiap kemarau panjang kami terpaksa menggunakan air Sungai Citarik, mau bagaimana lagi. Tapi untuk kebutuhan air minum kebanyakan warga beli air isi ulang, ada juga sih sebagian warga untuk minum mengambil air dari aliran Sungai Citarik juga," timpalnya singkat.