SUKABUMIUPDATE.com - Kemarau yang terjadi saat ini membawa dampak keringnya saluran irigasi yang mengairi 20 Hektar sawah milik petani di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
"Air dari irigasi tidak mengalir sampai hari ini. Tanah sawah menjadi belah, kondisi ini menjadi ancaman gagalnya panen," ungkap Kepala Desa Sekarwangi, Anwar Saepudin kepada sukabumiupdate.com, belum lama ini.
BACA JUGA: Truk Hampir Terguling, Arus Lalin di Cicurug Sukabumi Tersendat
Menurut Anwar, saat ini padi berusia 4 bulan dan sudah berbuah namun tidak berisi karena terkena kekeringan. Tidak hanya itu, kata Anwar, kolam ikan dan sumur warga pun kering. Keadaan ini menjadi yang terparah dibanding kemarau tahun sebelumnya.
"Tahun lalu tidak separah ini. Warga disini tergantung pada irigasi karena semua sumur statusnya resapan," jelasnya.
Saluran irigasi yang mengairi 20 hektar sawah di Desa Sekarwangi yang kering. |Sumber Foto: Saepul Ramdani
Terpisah, Camat Cibadak, Heri Sukarno menuturkan, di Kecamatan Cibadak terdapat tiga desa dan satu kelurahan yang saluran irigasinya kering yaitu Batununggal, Sekarwangi, Karangtengah dan Kelurahan Cibadak.
Meskipun dekat dengan Gunung Walat, kata Heri, namun sumber air tetap sulit. Akibatnya sawah milik petani terancam gagal panen. Selain akibat kemarau, adanya perbaikan irigasi Cimahi sepanjang 7 Kilometer menambah kering irigasi.
"Sebelum ada perbaikan irigasi, semua warga tidak kesulitan air. Meskipun begitu kita berupaya memberikan solusi diantaranya bantuan air bersih dari PDAM dan BPBD meski sifatnya sementara," jelas Heri.
BACA JUGA: Banyak Perahu Rusak, Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Diperkirakan Rugi Ratusan Juta
Pemerintah Kecamatan Cibadak sudah berupaya mencarikan sumber mata air agar warga tidak terlau tergantung kepada saluran irigasi. Namun hutan di Gunung Walat itu gundul dan tanahnya mengandung pasir kuarsa. Meski demikian, pemerintah tetap berupaya menjaga kesuburan air di Gunung Walat diantaranya dengan penanaman kembali.
"Kita sudah melakukan rehabilitasi lahan di Gunung Walat dan melakukan reboisasi, agar kedepannya warga tidak lagi mengalami kekeringan," tukasnya.