SUKABUMIUPDATE.com - Suasana haru terasa di rumah korban meninggal dunia Muhammad Tamrin (18 tahun) di Kampung Kebonkawung RT 23/04, Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Rabu (25/7/2018).
Pantauan sukabumiupdate.com, para pelayat dari tetangga, kerabat, teman sekolah dan para guru hilir mudik sejak pagi hari. Termasuk Bupati Sukabumi Marwan Hamami pun mendatangi rumah korban.
Tamrin siswa kelas XII SMA At-Tijaarah ini memakan tutut bersama teman-temannya pada Minggu (22/7/2018) siang. Setelah itu korban pusing juga mual muntah pada Senin (23/7/2018) dini hari. Akibat kondisinya yang semakin memburuk, korban lantas dibawa ke rumah sakit Betha Medika pada Senin siang.
Setelah menjalan perawatan, anak kedua pasangan Tamam (50 tahun) dan Wati (40 tahun) dinyatakan meninggal pada Selasa (24/7/2018) sore.
Tamam mengungkapkan, anaknya dikenal baik dilingkungnya dan saat ini Tamrin baru beberapa hari masuk kelas XII di sekolahnya. Apabila berada di rumah, Tamrin biasa membantu pekerjaan orang tuanya.
"Kalau dirumah anak saya ini sering bantu-bantu dirumah," ungkapnya.
BACA JUGA: Datangi Korban Keracunan, Bupati Sukabumi Ingatkan Tutut Tidak Berbahaya
Menurut Tamam, sebelum kejadian keracunan. Tamrin sibuk bebenah rumah yang akan ditempatinya. Setelah itu menikmati masakan liwet setelah itu makan liwet dari penjual tutut yang dipikul. Tutut dibeli dalam jumlah banyak hingga Rp 20 ribu. Sedangkan tutut perbungkusnya Rp 2 ribu kalaupun Rp 5 ribu dapat 3 bungkus.
"Saya pun ikut memakan dan merasakan pusing," ujarnya.
Tamam mengungkapkan, ikhlas dengan kejadian ini. Adapun segalanya yang berkaitan dengan hukum diserahkan kepada kepolisian.
"Sudah waktunya mungkin, saya ikhlas," ujarnya.
Saat ini pihak keluarga sudah mempersiapkan makam yang berada tak jauh dari rumahnya.