SUKABUMIUPDATE. com - Sejumlah petani di wilayah Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, terbiasa melakukan pembakaran untuk membuka lahan berkebun. Mereka memanfaatkan lahan kosong milik PTPN.
"Sudah sejak lama kami membuka lahan pertanian dengan cara membakar ilalang," kata Wahidin (50 tahun), petani Kampung Ciemas RT 04 RW 01 Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (24 /7/2018).
BACA JUGA: Hutan Cagar Alam Cibanteng Sukabumi Terbakar
Menurut dia, adapun lahan yang akan dijadikan lokasi menanam padi dan tumpang sari merupakan milik perkebunan. Lahan kosong yang tidak dipakai.
Jadi lanjut Wahidin, kalau pada malam hari lihat kobaran api, biasanya itu penggarap yang buka lahan untuk huma. Paling lama berlangsung sekitar satu atau dua jam, kalaupun ada kebakaran hutan biasanya yang jahil saja, dibakar lalu pergi. "Kalau penggarap ditunggu sampai api padam," tegasnya.
Dia katakan sistem buka lahan seperti tersebut bukan tanpa alasan. Selain menghemat biaya dan tenaga, juga abu bekas pembakarannya bisa berguna jadi pupuk organik. "Mereka penggarap, semuanya buka lahan huma dengan cara dibakar. Lebih baik tidak menanam seandainya dilarang membakar. Hasilnya juga beda, lebih bagus dibakar," tambah Wahidin.
"Setelah dibakar, nunggu ilalang tumbuh. Lalu di semprot herbisida sebanyak dua kali, nunggu musim hujan datang, biasanya masa tanam padi huma bulan November dan Desember," pungkasnya.