SUKABUMIUPDATE.com - Rumah Mak Ikah (81), lansia warga Kampung Cihelang Tonggoh RT 02/02, Desa Cihelang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi Senin kemarin ambruk. Mak Ikah yang sehari-hari hidup dari upah pijat ini kebingungan, karena penghasilan ia dan anak tertuanya hanya cukup untuk makan dan biaya pendidikan, empat anaknya yang masih sekolah.
Beton rumah semi permanen milik Mak Ikah sudah rapuh karena dimakan usia, begitupula dengan atap dan tiang penyangga. Kemarin,bagian belakang rumahnya ambruk beruntung Mak Ikah dan anak-anaknya tidak terluka.
BACA JUGA: Siapa ODGJ yang Tewas di Saung Rangon Palabuhanratu dengan Tangan Bekas Pasungan
Tersisah hanya satu ruang tengah, digunakan untuk seluruh kegiatan keluarga Mak Ikah, mulai dari tidur, belajar anak-anak hingga untuk makan dan minum. Ruang tengah inipun sebagian sudah beratapkan terpal plastik, karena bagian atap bangunan sudah ambruk lebih dulu.
“Selama ini penghasilan kami hanya untuk makan minum dan biaya sekolah adik-adik. Nggak bisa untuk benerin rumah,” jelas Ujang Dede (34) putra sulung Mak Ikah, kepada sukabumiupdate.com, Selasa (10//2018).
Ujang Dede sendiri bekerja sebagai buruh serabutan membantu ibunya (mak Ikah) yang selama ini mengandalkan upah sebagai juru pijat keliling. Setelah ambruk, sebagian peralatan rumah tangga milik mak Ikah terpaksa diungsikan ke dekat masjid.
“Semoga ada yang mau bantu ya,” harap Ujang Ade.
BACA JUGA: Bertambah, Jumlah Rumah di Cikakak Sukabumi yang Terdampak Gempa Lebak Banten
Sekretaris Karang Taruna Ciheulang Tongggoh, Tatang Sumarwan kepada sukabumiupdate.com, yang mengunjungi rumah Mak Ikah mengaku prihatin karena seharunya keluarga ini mendapatkan bantuan pembangunan rumah tidak layak huni.
“Bantuan awal sudah ada dari rekan dan keluarga karang taruna, semoga ada lebih banyak yang peduli. Jangan sampai rumah tidak layak ini membahayakan penghuninya,” pungkas Tatang.