SUKABUMIUPDATE.com - Buntut keracunan masal, sejumlah warga Kampung Cikupa Desa Pagelaran Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi menggeruduk Mapolsek Purabaya, Jumat 29 Juni. Massa menuntut polisi untuk menindak warga yang diduga sengaja menebar racun pembasmi hama keong (bentan,red) sehingga menimbulkan keracunan masal.
Kedatangan warga sempat membuat situasi di Mapolsek Purabaya tidak kondusif. Sejumlah petugas pun terlihat berupaya menenangkan warga.
Para korban mengalami keracunan setelah menyantap hidangan resepsi pernikahan di salah satu rumah warga. Racun diduga berasal dari air sawah yang digunakan untuk memasak hidangan resepsi pernikahan.
"Saya minta si pelaku bertanggung jawab mengobati semua korban, dan angkat kaki dari kampung ini," ujar Amur (47 tahun), tuan rumah resepsi pernikahan ditemui di Mapolsek Purabaya.
Amur menjelaskan, pihak keluarga terpaksa menggunakan air sawah karena tidak ada sumber lain. Sebelum digunakan untuk memasak, Amur meminta izin kepada pemilik sawah.
Sayangnya, si pemilik tidak memberi tahu bahwa sawahnya akan ditebar racun pembasmi hama keong. Amur baru mengetahui hal tersebut dari seorang warga, yang memiliki hubungan dekat dengan pemilik sawah.
BACA JUGA: Santap Hidangan Resepsi Pernikahan, 47 Warga Purabaya Sukabumi Keracunan
"Kami berharap polisi mengusut tuntas kasus ini," tutur Amur.
Sementara itu Kanit Serse Mapolsek Purabaya Brigadir Dikdik Permana menyampaikan, pihaknya melimpahkan kasus ini ke Polres Sukabumi. Ini atas permintaan dari Kasatreskrim Polres Sukabumi.
"Karena kondisinya kurang kondusif, mengingat jumlah masa yang banyak dan untuk keselamatan terduga. Terduga dalam kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Sukabumi," pungkasnya.
BACA JUGA: Keracunan Es Buah, Empat Orang Dirawat di RSUD Sekarwangi Sukabumi
Sementara itu kerumunan ratusan masyarakat di depan Mapolsek Purabaya saat ini sudah dapat di bubarkan dengan bantuan muspika setempat.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 47 warga Kampung Cikupa, Desa Pagelaran, Kecamatan Purabaya mengalami keracunan usai menyantap hidangan resepsi pernikahan. Korban mengalami gejala muntaber dan murus.
Sebanyak 12 korban sempat mendapat perawatan medis di Puskesmas Purabaya. Kini semua korban sudah diperbolehkan pulang.