SUKABUMIUPDATE.com - Pos Badan SAR Nasional (Basarnas) Sukabumi tidak menerima laporan terkait lima nelayan asal Palabuhanratu yang hilang kontak selama satu bulan. Upaya pencarian pun dinilai akan sulit.
Seperti yang diungkapkan Koordinator Pos Sar Basarnas Sukabumi, Aulia Sholihanto. Ia mengaku belum menerima laporan resmi, baik dari pihak keluarga para nelayan maupun pemilik kapal.
BACA JUGA: Lima Nelayan Palabahunratu Hilang Kontak Saat Melaut
"Kendati demikian, kami akan pantau dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk warga nelayan. Informasinya peristiwa ini sudah satu bulan lebih, namun belum dilaporkan sama sekali oleh pihak keluarga ke polisi air," ujar Aulia kepada sukabumiupdate.com, Rabu (30/5/2018).
Sejauh ini, lanjut Aulia, Pos Basarnas Sukabumi sudah berkoordinasi dengan Satuan Polair Polres Sukabumi serta potensi SAR. Pihaknya mengimbau, bagi siapapun yang menemukan korban untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib.
"Kepada nelayan sekitar apabila melihat atau mendengar kondisi membahayakan jiwa manusia pada saat mencari ikan di laut agar segera melaporkan kami atau polair. Agar upaya pertolongan bisa dilakukan sesegera mungkin.
"Untuk kasus saat ini, kami pun sulit melakukan pencarian apabila hilang kontaknya sudah satu bulan lebih," pungkas Aulia.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak lima nelayan asal Palabuhanratu dikabarkan hilang kontak. Para nelayan itu berangkat melaut pada 28 April lalu.
Adapun kelima nelayan tersebut diantaranya Bakri (50 tahun), kapten kapal warga Cipatuguran Kelurahan Palabuhanratu, Elang (35 tahun) warga Cisolok, Mimit (35 tahun) warga Buniwangi, Rizal (37 tahun) warga Badak Putih dan Abang Padang (40 tahun) warga Kampung Pilar Palabuhanratu.
"Biasanya paling lama 10 sampai 15 hari. Sekarang sudah melaut 31 hari lebih, dan tidak ada kabar," ujar Lisna Trisnawati (32 tahun), istri salah satu nelayan yang hilang kontak.