SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG Hary Tirto Djatmiko, mengungkapkan gelombang pasang air laut yang menerjang pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, merupakan fenomena astronomi dan terjadi secara alamiah.
"Terkait pasang air laut, hal tersebut merupakan fenomena astronomi dan alamiah biasa terjadi," ujar Hary T Djatmiko kepada sukabumiupdate.com melalui pesna tertulisnya.
Menurutnya gelombang pasang air laut tersebut bisa terjadi setiap bulan. Tepatnya dua kali pada saat bulan purnama, biasanya kurang lebih 3 hari sebelum maupun sesudahnya bulan purnama.
"Fenomena itu di indonesia selalu dikaitkan kejadian Rob," Jelasnya.
BACA JUGA: Gelombang Pasang Hantam Ujunggenteng, Nelayan Diminta Bekali Jaket Pelampung dan Kompas
Mengenai angin kencang, Hary mengatakan hembusan yang terjadi sepanjang hari menandakan adanya aliran massa udara dari Australia yang cukup kuat.
"Ini merupakan hal yang alamiah terjadi sebagai penanda akan masuknya musim kemarau, dan kedua hal tersebut bisa saja kejadianya relatif bersamaan," pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan perahu milik nelayan rusak akibat dihantam angin kencang dan gelombang pasang laut di pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Minggu (27/5/2018) dini hari.
Terdapat 33 buah perahu yang rusak berat dan tiga diantaranya hancur.