SUKABUMIUPDATE.com - Muhammad Fahri, bocah berusia 4 tahun asal Kampung Bangkongreang, RT 2 RW 7, Desa Benda, Kecamatan Cucurug, Kabupaten Sukabumi, mengalami kelumpuhan saraf otak. Ia berasal dari keluarga kurang mampu, tak bisa berbuat banyak untuk pengobatan.
Endang, sang ayah bercerita awal mula anaknya diketahui mengidap penyakit tersebut. Awalnya, saat usia satu bulan, Fahri diimuniasi BCG. Tak lama setelah itu, Ia malah mengalami demam selama dua hari.
BACA JUGA: Seorang Pria di Ciambar Sukabumi Tewas Tergantung di Pohon Manggis
Pihak keluarga kemudian membawa Fahri berobat ke RS Medicare Cicurug. Semalam dirawat, Fahri kemudian dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
"Saat di rawat di bunut, sempat mengalami koma selama dua minggu. Anak saya dirawat di sana selama dua bulan, disitu diketahui berdasarkan hasil diagnosa, anak saya mengalami kelumpuhan saraf otak." ujar Endang ditemui wartawan beberapa waktu lalu.
Usai dirawat di RS Bunut, Fahri dibawa pulang dan menjalani terapi di RS Medicare. Terapi tersebut dijalani selama usia tiga tahun.
"Kami hanya berusaha, meski sampai saat ini kondisi anak saya terus melemah," tuturnya.
Putra pasangan Endang dan Dede Nuryani (35 tahun) ini adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Keluarganya cukup sederhana. Sang ayah hanya penjual makanan ringan.
"Sekarang jualan keripik, sehari paling dapat 70 ribu rupiah sehari," kata Endang.
"Waktu berdagang juga kadang terganggu karena saya juga harus membantu mengurus Fahri," tuturnya.