SUKABUMIUPDATE.com - Sosialisasi pengadaan tanah Tol Bocimi Seksi III dan IV di Aula Desa Parungseah Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi dibanjiri keluh kesah warga, Rabu (7/3/2018).
Diantaranya, Indra (48 tahun) warga Desa Parungseah, dirinya mempertanyakan kepastian tenggang waktu untuk mengosongkan rumahnya. Apalagi saat ini sulit mencari lahan kosong untuk rumahnya.
BACA JUGA: Dari Sekolah Hingga Lapangan Bola, 1,5 Ha Aset Pemdes Nanggerang Tergusur Proyek Tol BOCIMI
"Saya minta kepastian batas waktu kosongkan rumah, kalau tiba-tiba harus kosongkan pasti repot karena tidak tidak mudah cari dan bangun rumah," ujarnya.
Selanjutnya pertanyaan lain juga disampaikan, Ida Widyawati (38 tahun), ia mempertanyakan konvensasi pembebasan lahan. Apalagi rumah beserta makam keluarganya terkena dampak.
Bagaimana penggantian makam keluarga saya, apakah diganti atau dipindahkan oleh pihak pemerintah," cetusnya.
BACA JUGA: Lahan Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Sukabumi Mulai Diukur
Pertanyaan Endang Abdul Aziz (52 tahun) menjadi penutupan tanya jawab sesi satu, Endang mempertanyakan penggantian fasilitas umum seperti tempat ibadah.
"Saya bersama masyakat baru saja merehab masjid dengan habiskan anggaran Rp900 juta, bagaimana proses ganti rugianya dan berapa kisaran harga per meter," keluhnya pria yang menjabat ketua MUI desa setempat.