SUKABUMIUPDATE.com - Nona Selamita (14 tahun), seorang pelajar SMP warga Kampung Pangkalan RT 3 RW 5, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi meninggal dunia di RSUD R Syamsudin SH usai terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Sempat dirawat di dua rumah sakit, nyawa Nona tak tertolong.
Informasi yang dihimpun, Nona merupakan pasien rujukan dari RS Al Mulk lalu masuk ke RS Syamsudin SH pada Minggu 25 Februari 2018. Kondisinya terus melemah hingga meninggal dunia karena Dengue Shock Syndrome (DSS).
BACA JUGA: Kampung Panjalu Sukabumi Terserang DBD, Minta Fogging Malah Diberi Abate
"Pada Selasa 27 Februari 2018 pasien langsung masuk ruang Intensive Care Unit (ICU). Terjadi penurunan tekanan darah atau syok, jantungnya tidak kuat untuk memompa darah hingga sore harinya pasien meninggal,” ujar Wahyu Handriana, Ketua Tim Penanganan Keluhan dan Informasi RSUD R Syamsudin SH kepada sukabumiupdate.com, Kamis (1/3/2018).
Wahyu menjelaskan, dari hasil laboratorium ditemukan trombosit 20 ribu dan angka hemoglobin (HB) 13. Dalam kondisi normal angka trombosit seseorang seharusnya 200 ribu.
"Penyebab meninggalnya akibat syok yang diduga disebabkan DBD. Istilah medisnya dikenal dengan DSS," katanya.
BACA JUGA: Ngeri ! Tumpukan Ban Bekas di Jampang Tengah Sukabumi Jadi Sarang Nyamuk DBD
Lebih lanjut, dari data di RSUD Syamsudin SH mencatat, mulai dari Januari sampai Februari 2018 sebanyak 16 kasus DBD. Dengan rincian Januari 10 kasus dan Februari enam kasus. "Jadi jika benar yang meninggal ini dikarnakan DBD mungkin sudah Kejadian Luar Biasa (KLB)," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Rita Neni mengaku pihaknya belum dapat memastikan kematian pasien ini apakah karena DBD atau bukan. "Yang pasti pasien sudah terjangkit DSS hingga mengakibatkan kematian. Tapi kami belum bisa memastikan apakah karena DBD atau bukan," paparnya.
BACA JUGA: Soal DBD, Pocari Sweat (AIO) Gandeng IDI Kabupaten Sukabumi
Untuk mengantisipasi DBB, pihaknya akan terus melakukan poging disetiap kecamatan. Tidak hanya itu, dinas kesehatan juga berupaya melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM).
"Sebelum ada informasi kematian Puskesmas dan Dinkes juga sudah melakukan pemantauan epidemiologi ke sekolah serta rumah pasien yang ditindaklanjuti dengan fogging atau pengasapan," pungkasnya.