SUKABUMIUPDATE.com - Uji coba manajemen rekayasa lalulintas sistem satu arah (SSA) di Jalan Statsiun Kota Sukabumi dikeluhkan sejumlah pengemudi Angkutan Umum (Angkum). Uji coba SSA malah menambah potensi kemacetan.
Pantauan sukabumiupdate.com, arus lalulintas di Jalan Stasiun Timur padat merayap. Aktivitas naik-turun penumpang angkum menghambat laju kendaraan lain. Selain itu, ada penyempitan badan jalan oleh pedagang kaki lima.
Pengemudi Angkum 01, Iip Suherman (35 tahun) mengatakan, pemberlakuan jalur satu arah ini belum efektif. Pasalnya malah menimbulkan kemacetan lebih buruk dibandingkan saat berlaku dua arah.
"Meskipun diberlakukan jalur satu arah tapi malah tambah macet. Apalagi Jalan Stasiun Timur ini merupakan jalur angkot," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/2/2018).
Iip menilai, pemberlakuan satu arah ini gagal. Oleh karena itu dia menginginkan Jalan Stasiun Timur ini, kembali diberlakukan dua arah. "Pengennya dua arah lagi saja, soalnya kalau gini malah macet. Angkum juga tidak bisa berhenti karena semua kendaraan harus jalan," harapnya.
Senada dirasakan sopir angkum 08 Asep Saefullah (27 tahun). Pemberlakukan sistem satu arah membuatnya lebih sulit mendapatkan penumpang.
"Penumpang banyak yang memilih jalan kaki, ketimbang naik angkot. Apalagi macet seperti saat ini, makanya kalau bisa kembalikan lagi seperti sebelumnya dua arah biar gak terlalu macet," singkatnya.