SUKABUMIUPDATE.com - Arman Sajira (41 tahun) sopir Grab Car korban perampokan delapan orang pelaku telah dipulangkan setelah menjalani perawatan di RSUD Palabuhanratu, Kamis (22/2/2018). Korban mengalami luka pada bagian wajah.
"Korban mengalami luka di daerah wajah, sejak tadi pagi korban sudah pulang ke rumah," kata Dokter jaga (IGD) RSUD Palabuhanratu dr Nadar.
Arman, warga kampung Babakan Cipanengah RT 03/05, Desa Cipanengah, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi menjadi korban perampokan, Rabu (21/2/2018) malam.
BACA JUGA:Â Menegangkan! Cerita Sopir Grab Car Sebelum Dibuang ke Jurang Bukit Senyum Sukabumi
Saat itu, Arman menerima order yang minta diantarkan dari Ciawi Kabupaten Bogor dengan tujuan Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Pelaku yang berjumlah delapan orang berpura-pura sebagai penumpang. Pelaku terdiri dari enam orang pria dan dua orang perempuan.
Namun ditengah perjalan tepatnya di Kampung Cibogo, Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, salah seorang penumpang perempuan mengaku pusing dan ingin muntah kemudian meminta korban menghentikan kendaraannya. Disaat itulah korban dipukuli dalam keadaan leher dijerat tali sambil ditodong senjata tajam cerulit oleh para pelaku.
BACA JUGA:Â Sadis! Sopir Taksi Online Dianiaya dan Dibuang ke Jurang Bukitsenyum Sukabumi
Korban lalu dibuang ke jurang dalam kondisi tangan dan mulut di lakban ke jurang Bukit Senyum, Kampung Gunungbutak, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.
Menurut saksi mata Ohen Juhenda (64 tahun), pada Kamis (22/2/2018) sekitar pukul 01.00 WIB korban meminta pertolongan dengan kondisi tangan di ikat dengan lakban. Korban awalnya sempat diacuhkan oleh Ohen, karena curiga bahwa itu melakukan modus orang jahat.
"Awalnya saya curiga takutnya orang jahat," ujar Ohen.
BACA JUGA:Â Sadis! Begini Cara Pelaku Habisi Sopir Taksi Online di Cisolok
Dengan sedikit waspada, Ohen lantas menolong korban. Ikatan lakban di tangan dan mulutnya dibuka setelah itu korban jatuh pingsan. Tak lama kemudian korban sadar dan menceritakan semuanya.
Menurut Ohen, korban mengungkapkan nyaris kehilangan nyawa tapi salah seorang pelaku yang perempuan meminta ke para pelaku lainnya tidak membunuh.
"Saya digarong bawa penumpang dari Ciawi mau ke Citepus, saya mau dibunuh. cuman perempuannya nangis terus agar saya tidak dibunuh," kata Ohen mengulang cerita korban.