SUKABUMIUPDATE.com - Ernawati (33 tahun), seorang mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Cimuncang, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi kondisinya memilukan. Ia terpaksa dirantai dalam ruangan sempit karena mengidap gangguan jiwa setelah pulang dari negeri orang.
Rantai besi diikatkan ke bagian perut dan dan dinding tembok di ruang isolasi di rumah orang tuanya. Ruangan yang Ia tempati pun hanya berukuran 2X3 meter persegi, tanpa ventilasi udara dan lampu penerangan.
BACA JUGA:Â Ernawati TKW Surade Kabupaten Sukabumi Berangkat Tanpa Izin Keluarga dan Desa
"Semuanya terpaksa dilakukan karena anak saya sering ngamuk," ujar Abdiah (55 tahun), ibunda Ernawati ditemui sukabumiupdate.com belum lama ini.
Sebelum dirantai, keluarga sempat memasung Ernawati di ruangan yang sama. Keluarga sengaja tak menempatkan lnya diruangan berjendala dan lampu dengan alasan keamanan. Ernawati pernah memecahkan kaca jendela dan lampu.
"Baru sekitar enam bulan dipasung, kemudian dirantai seperti sekarang. Meski kondisinya membaik kami khawatir Ia ngamuk lagi," tutur Abdiah.
BACA JUGA:Â TKW Asal Surade Kabupaten Sukabumi Alami Ganguan Jiwa, Sponsor: Berangkat Dalam Keadaan Sehat
Abdiah mengatakan, pihaknya tak tahu harus berbuat apa. Ia sudah berupaya mengobati Ernawati ke pengobatan tradisional, namun tak kunjung sembuh.
"Kalau ke rumah sakit atau berobat medis belum, karena keterbatasan biaya,"ungkap Abdiah.
BACA JUGA:Â TKW Asal Surade Kabupaten Sukabumi Alami Ganguan Jiwa di Arab Saudi
Ia menuturkan, Ernawati berangkat ke Oman untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga sekitar 2015 lalu. Ia dipulangkan ke tanah air pada Maret 2016.
"Kata temannya, sering mendapat kekerasan dari majikan. Saat pertamakali tiba di rumah sudah agak sembuh. Tapi sekitar tiga minggu kemudian dia malah sering ngamuk-ngamuk," tutur Abdiah.
BACA JUGA:Â Derita TKW Asal Kebon Pedes Kabupaten Sukabumi, Harta Habis Untuk Sembuhkan Gangguan MentalÂ
Ernawati memiliki tiga orang anak yang masih kecil. Anak bungsunya baru berusia sekitar 3 tahun.
"Keseharian Erna dibiyai kakaknya," ungkap Abdiah.Â