SUKABUMIUPDATE.com - Bencana alam longsor di Kampung Maseng RT 2 RW 8, Desa Warungmenteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, meninggalkan duka mendalam bagi Asep Tajudin (39 tahun).
Longsor merenggut nyawa Istrinya Nani (34Â tahun) dan empat anaknya, Alan (17 tahun), Adit (11 tahun) Aldi (8 tahun) serta si bungsu Aurel yang masih berusia 18 bulan.
BACA JUGA:Â Kades Nyangkowek Cicurug Sukabumi Berikan Bantuan Kepada Keluarga Korban Longsor Maseng
Matanya nampak sembab dan masih berkaca-kaca saat ditemui sukabumiupdate.com setelah menghadiri pemakaman Aldi (8 tahun), di Kampung Leuwinanggung RT 05/03 Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Rabu (7/2/2018) siang.
Asep mengungkapkan, Senin (5/2/2018) siang itu, dia yang sedang bekerja di SMK Bambu Pasundan, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, tiba-tiba disuruh pulang.
BACA JUGA:Â Lima Korban Longsor Maseng Dimakamkan Berdampingan di Nyangkowek Cicurug Sukabumi
Perintah pulang ini bukan dari temannya. Melainkan dari Dedi Maulana, pemilik SMK Pasundan.
Dedi sekitar pukul 12.15 WIB mendapat pesan singkat dari nomor yang dimiliki Nani, Istri Asep. Dalam pesan tersebut, Nani meminta suaminya segera pulang.
BACA JUGA:Â Korban Terakhir Ditemukan, Keluarga di Nyangkowek Sukabumi Siapkan Pemakaman
Tanpa pikir panjang, Asep bergegas pulang. Perasaannya mulai tak menentu setelah melihat orang-orang berjalan berduyun-duyun menuju arah rumahnya.
Turun dari kendaraan, Asep langsung berlari menyusuri gang rumahnya. Namun apa yang dilihat bukan rumah tapi tanah yang sudah menggunung. Saat hendak mencoba mencari istri dan anaknya, longsor kedua terjadi lagi menghempas segalanya.
BACA JUGA:Â Ibu dan Empat Anak Asal Cicurug Sukabumi Tewas Tertimbun Longsor Maseng
Tidak ada yang bisa dilakukannya, hanya terkulai lemas.
"Saya tidak punya firasat apapun. Yang saya rasa beberapa hari sebelum kejadian hanya malas untuk kerja. Saya tak menyangka peristiwa ini terjadi," ujar Asep.
BACA JUGA:Â Korban Longsor Maseng Dimakamkan di Cicurug Sukabumi, Satu Orang Masih Dicari
Asep bersama keluarganya sudah tiga bulan tinggal mengontrak di rumah tersebut. Ia mengakui memang memiliki perasaan was-was tinggal disana tapi tak terpikir petaka itu terjadi.
"Nggak tahu kan kejadiannya seperti ini. Kalau tahu nggak mungkin," terangnya.
BACA JUGA:Â Lima Warga Cicurug Sukabumi Jadi Korban Longsor Maseng
Saat ini tak banyak yang ingin dilakukannya hanya berdoa untuk istri dan anaknya.
Longsor yang terjadi pada Senin (5/2/2018) mengakibatkan jalur kereta api Bogor-Sukabumi putus. Beton pondasi rel ambruk dan tanah mengubur tiga rumah. Bencana ini menyebabkan lima orang meniggal yang merupakan penghuni salah satu rumah yang rusak.