SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menanggapi permasalahan petani di Sukabumi terkait murahnya harga jual gabah. Kementan membentuk tim khusus yang dinamakan tim sergap gabah.
"Tim Sergap Gabah ini kami bentuk untuk mengantisipasi merosotnya harga gabah," ucap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai meninjau pelaksanaan panen raya di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018).
Tim sergap gabah diisi oleh petugas dari berbagai instansi. Diantaranya berasal dari Kementan, Bulog, Perbankan, Pertani, Babinsa dan PPL. Mereka diharapkan bersinergi menyerap gabah petani, agar harga tidak jatuh di bawah standar.
Amran mengaku, pihaknya sudah menerima laporan terkait turunnya harga jual gabah di Sukabumi. Gabah dari petani hanya dihargai Rp 3.800 per kilogram, lebih murah dari harga sebelumnya yakni di kisaran Rp 5.500 hingga Rp 5.600.
BACA JUGA:Â Hari Ini, Mentan Dijadwalkan Hadiri Panen Raya di Ciracap Sukabumi
"Turunna sekitar 33 persen," tutur Amran.
Kendati demikian, nilai tersebut masih masuk standar harga pembelian pemerintah. Pembentukan tim sergap gabah diharapkan bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya penurunan harga kembali.
"Sekarang ini di Sukabumi ada panen sekitar 28 ribu hektar atau setara dengan 200 ribu ton gabah. Target secara nasional sekitar 2,2 juta ton setara dengan 4,4 ton gabah, namun itu berupa beras. Penyerapan sampai bulan juli," tutur Amran.
"Kami segera bergerak mengantisipasi, jangan sampai harga gabah jatuh dari harga standar. Bahkan, harga ada fleksibilitas harga sekitar 10 %, dari harga Rp. 3800 bisa naik sampai harga Rp. 4000 per kilogram." pungkas Amran.