SUKABUMIUPDATE.com - Hujan yang terus mengguyur wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, sudah diprediksikan bakal terjadi oleh Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Masyarakat perlu mewaspadainya.
"Berdasarkan rilis BMKG pusat, puncak musim hujan akan berlangsung mulai Desember 2017 sampai Februari 2018," ujar Rafdi Ahadi, Staff Observartpri Geofisika BMKG di Palabuhanratu kepada sukabumiupdate.com, Selasa (30/1/2018).
Untuk itu, pihaknya meminta sesuai dengan rilis BMKG pusat, masyarakat perlu mewaspadai dampak yang ditimbulkan terutama untuk daerah yang rentan terhadap bencana alam.
"Peluang curah hujan ekstrem pada bulan bulan tersebut akan semakin meningkat, khususnya untuk wilayah Sumatra, Jawa dan Bali-Nusatenggara," jelas Rafdi.
Sejauh ini, sambung Rafdi, berdasarkan pantauan BMKG pasang surut air laut untuk wilayah Perairan Palabuhanratu memang akan ada dampaknya. Namun tidak akan separah seperti di daerah lain.
"Kalau dari pasang surut laut pasti akan ada dampaknya, termasuk Palabuhanratu," tegasnya.
Beberapa indikasi penyebab hujan lebat di sekitar Indonesia, antara lain munculnya bibit siklon tropis di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur serta adanya Sirkulasi Siklonik di Perairan Barat Sumatra, Laut Banda dan Laut Cina Selatan.
"Makanya kita tetap harus waspada dengan tingginya curah hujan dan juga terhadap pasang surut gelombang air laut yang tinggi tersebut," pungkasnya.