SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian petani di Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi terpaksa harus menjual hasil panen padi dalam keadaan gabah basah kepada tengkulak.
Hal ini dilakukan karena panen perdana di tahun ini bertepatan pada musim hujan sehingga petani tak bisa menjemur gabahnya. Apabila dipaksakan di simpen di lumbung maka gabah bakal rusak.
Ijan Nudin (34 tahun) petani di Kampung Cijambe RT 06/07 Desa Ciracap, menuturkan harga gabah akan turun drastis mendekati panen raya. Apalagi dengan kondisi cuaca yang buruk.
BACA JUGA:Â Gabah Langka, Usaha Penggilingan di Kebonpedes Sukabumi Ikut Merugi
"Kami terpaksa jual basah dengan harga yang tidak menentu Rp 4.500 - Rp 5.000 per Kilogram. Sedangkan kami harus beli beras dengan harga Rp 13.500 - Rp 14.000 per Kilogram," ujar Ijan.
Saat ini baru sebagian petani saja yang panen kemungkinan satu atau dua minggu lagi baru serempak. Adapun gabah basah ini akan dijual oleh tengkula ke daerah Karawang.