SUKABUMIUPDATE.com - Intensitas curah hujan yang tinggi membuat Sungai Ciparanje di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi meluap, Kamis (25/1/2018). Ratusan hektar sawah an akses jalan terendam.
Informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, luapan Sungai Cipanranje merendam jalan desa penghubung Kedusunan Cipangkalan dan Buniasih, serta akses Rancabeureum. Air menggenan dengan tinggi semata kaki orang dewasa. Sekadar diketahui, warga menyebut banjir musiman ini dengan banjir Denuh.
BACA JUGA:Â Sungai Ciletuh Meluap, Puluhan Rumah Warga Desa Ciemas Sukabumi Terendam
"Memang sungainya sudah dangkal, harusnya ada yang turun tangan dari pemerintah atau dinas terkait. Bila perlu Pemprov Jawa Barat atau pemerintah pusat melakukan pengerukan dasar sungai yang bermuara di Cibuni ini," ujar Dede Surahman (41 tahun), warga Kampung Rancaerang RT 5 RW 2, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud.
Pria yang juga aktivis pemekaran Kabupaten Jampang ini menuturkan, masyarakat sudah menganggap banjir denuh sebagai hal yang lumrah. Namun, jika dibiarkan dari tahun ke tahun akan menjadi masalah besar.
"Apalagi tahun ini. Banjir denuh merendam sawah sekitar 300 hektar yang akan siap panen. Dampaknya, padi yang sudah menguning bisa rusak, bahkan gagal panen," tuturnya.
"Kondisinya sekarang masih terendam karena hujan masih berlangsung,"jelas Dede.
baca juga:Â Sungai Ciseupan Meluap, Puluhan Rumah di Cidadap Sukabumi Terendam Air Bercampur Lumpur
Hal serupa dikatakan Cecep (52 tahun), seorang petani Warga Kampung Rancaerang RT 5 RW 2 Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud. Ia mengharapkan pemerintah segera menanggulangi permasalahan banjir denuh tersebut.
"Apalagi di dua desa tersebut merupakan areal lumbung padi. Banjir yang terjadi di setiap musim cocok tanam, sehingga biaya tanam membengkak tiga sampai lima kali lipat, belum lagi kalau terlalu lama kerendam padi bisa membusuk," pungkasnya.