SUKABUMIUPDATE.com - Kesulitan masyarakat mendapatkan e-KTP masih terjadi sampai saat ini. Sudah menunggu berlama-lama, tapi tak e-KTP tidak kunjung selesai.
Seperti yang dialami Rizkhar Nugraha (21 tahun) misalnya. Warga Kampung Kaum Tengah, Kelurahan Cicurug, Kecamatan Cicurug ini mengaku sudah sekitar satu tahun mengurus e-KTP.
BACA JUGA:Â Sudah Bayar, Warga Pasiripis Kabupaten Sukabumi Kecewa Tujuh Bulan e-KTP Tak Selesai
Prosesnya, kata Rizkhar, tinggal menunggu pengambilan. Tapi setiap kali akan diambil, selalu diarahkan ke di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi. Alasannya, UPTD Disdukcapil di Cicurug selalu kehabisan blanko.
"Sudah beberapa kali datang ke UPTD Kependudukan di belakang Kantor Kecamatan Cicurug. Alasannya selalu habis blanko," ujar Rizkhar kepada sukabumiupdate.com, Kamis (11/1/2018).
Hal serupa diungkapkan Gian Agresta (21 tahun). Warga Kampung Keboncau Kelurahan Cicurug ini sudah tiga bulan mengurus administrasi e-KTP.
BACA JUGA:Â Warga Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Pertanyakan Blanko e-KTP
Gian mengaku, awalnya diminta menunggu satu minggu setelah seluruh persyaratan administrasi dipenuhi. Tapi, hingga kini e-KTP belum bisa diambil.
"Tapi, sampai tiga bulan e-KTPnya belum jadi juga. Karena ada panggilan kerja, saya terpaksa bayar seratus ribu agar cepat prosesnya, dan e-KTP satu hari jadi," kata Gian.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPTD Kependudukan Cicurug Sobari, mengatakan lamanya proses pencetakan dikarenakan data masyarakat belum muncul dalam sistem. Ia pun tidak memungkiri, masih ada masyarakat yang harus menunggu proses pencetakan e-KTP cukup lama.
BACA JUGA:Â Ini 10 Kerugian Jika Warga Sukabumi Tak Miliki e-KTP
"Bukan karena blankonya habis, juga bukan masalah bayar 100 Ribu baru bisa jadi. Tetapi sistem itu yang menentukan bisa atau tidaknya KTP tersebut di cetak," kata Sobari.
Sobari juga membantah tuduhan terkait biaya pembuatan e-KTP. UPTD tidak pernah mematok biaya administrasi untuk pelayanan apapun, mulai dari pembuatan Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, maupun KTP.
"Saya selalu memprioritaskan masyarakat yang datang langsung ke UPTD, dan saya tidak pernah mematok biaya administrasi baik itu pembuatan Akte, KK, maupun KTP, " tutur Sobari.