Cerita Pengusaha Kayu di Surade Berhadapan dengan Para Pembalak Liar

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus pencurian kayu atau illegal logging di lahan milik Perum Perhutani yang kini masih ditangani pihak Mapolsek Surade, ternyata menjadi perhatian para pengusaha kayu di sekitar daerah hutan lindung Karang Bolong dan Leuweung Hideung.

sukabumiupdate.com mencoba menemui beberapa tempat pemotongan kayu yang biasa menyebutnya "Panggesekan".

Juandi (37 tahun), pria yang beralamat di Cisentul Desa Gunung Sungging memiliki tempat usaha pemotongan kayu yang berada sangat dekat dengan hutan lindung.

Namun selama menjalankan usaha ini, Juandi menuturkan tidak pernah memproduksi kayu Ilegal dari hutan lindung.

BACA JUGA: Perhutani Ungkap Kronologi Mobil Dinas Dipakai Illegal Logging di Surade Kabupaten Sukabumi

Hanya saja, beberapa kali datang para pembalak liar yang meminta kayu hasil curian untuk dipotong.

"Kalau Produksi sendiri belum pernah. Tapi kalau memotong milik orang pernah dan itu pun tak banyak hanya beberapa", kata Juandi.

Juandi mengaku takut bila menolak permintaan para pembalak liar.

"Saya takut menolak, (tempat) usaha saya  jauh dari rumah dan tidak di jaga 24 jam, takut ada yang bakar", tambah Juandi.

BACA JUGA: Soal Mobil Dinas Dipakai Illegal Logging, Pejabat Dishub Buka Suara

Saat di tanya apakah sejauh ini sudah pernah ada ancaman, Juandi menjawab belum ada ancaman ia hanya berjaga-jaga.

sukabumiupdate.com juga mencoba menemui Utang (45 tahun) yang juga pengusaha kayu di Desa Jagamukti. Desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Perhutani.

Utang mengaku tahu dengan kasus illegal logging beberapa hari lalu dari cerita teman sesama pengusaha kayu . Namun ia mengaku tak tahu menahu siapa penadah kayu hasil curian tersebut.

"Saya tidak tahu siapa disini yang jual, tapi pernah ada calon pembeli yang mencari kayu jenis Seno Keling tersebut pada saya", ucap Utang.

BACA JUGA: Mobil Dinas Dipakai Illegal Logging, Begini Kata Kades Cipeundeuy Kecamatan Surade

"Tawaran nya sangat menggiurkan, per kubiknya hingga Rp 25 juta rupiah", imbuh Utang yang mengaku baru pulang melaksanakan ibadah haji tahun lalu.

"Saya tahu jika itu pelanggaran dan melanggar hukum", sambung Utang.

Kedua pengusaha kayu ini mengaku hanya memproduksi jenis kayu yang legal dan bersurat seperti Kayu Albasiah, Akor Milenium, Mahoni, dan Jati Kampung.

BACA JUGA: Parah Nih! Truk Inventaris Desa Cipeundeuy Kecamatan Surade Dipakai Illegal Logging

Kedua pengusaha kayu ini mengaku peduli dengan hutan dan menyadari betul peran hutan bagi Kehidupan. Mereka pun memiliki keinginan untuk melaksanakan penghijauan.

"Saya sangat ingin ikut kegiatan penghijauan, namun sejauh ini belum pernah ada ajakan", pungkas Juandi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat25 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Teh Kunyit untuk Asam Lambung, Yuk Simak Langkahnya!

Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Sifat inilah yang dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada lambung dan mengurangi gejala asam lambung.
Ilustrasi - Kombinasikan konsumsi teh kunyit dengan pola makan sehat untuk atasi asam lambung.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi25 November 2024, 08:52 WIB

Gashuku dan Pelantikan Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Sukabumi

Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi sukses menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN
Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN di Cikidang, Sabtu dan Minggu, 23-24 November 2024 | Foto : Istimewa
Keuangan25 November 2024, 08:40 WIB

Kenaikan PPN 12 Akan Berdampak Turunya Penjualan Tekstil, Ini Alasannya

Direktur Ekskutif YKTI, Ardiman Pribadi, menjelaskan bahwa jika PPN dinaikkan menjadi 12 persen, beban pajak yang diterima konsumen akhir akan mencapai 21,6 persen dari harga barang.
Kenaikan PPn 12 persen bisa berdampak turunnya penjualan tekstil | Foto : Kain / Tekstil by Pixabay
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)