SUKABUMIUPDATE.com – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH (Bunut) Kota Sukabumi, menjelaskan kronologis meninggalnya pasien berinisial RA (14 tahun), warga Kampung Kopeng, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang terserang virus Difetri.
Direktur RSUD Bunut, Bahrul Anwar mengatakan, awal RA datang ke Rumah Sakit memang didiagnosa ptugas Unit Gawat Darurat (UGD) masuk gejala suspek, meskipun tidak bisa memastikannya.
BACA JUGA:Â Ribuan Karyawan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Disuntik Vaksin Defteri
"Gejalanya memang sangat kuat Difteri. Namun pada saat itu salah satu persyaratan penanganannya harus menggunakan serum Anti-Difteri (ADS)," ujar Bahrul, kepada awak media di RSUD Bunut, Rabu (20/12/2017).
Melihat hal tersebut, pihaknya pun langsung merujuknya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dengan harapan agar dapat ditangani dengan obat-obatan ADS yang dimiliki RSHS. "Alasannya dirujuk ke Bandung, ya itu," tuturnya.
Namun demikian, pihaknya kedepan, baik Rumah Sakit, semua tim medis, serta Komite Medik, akan memaksimalkan potensi yang ada untuk menangani pasien-pasien suspek tersangka Difteri di Bunut.
"Kita menganggap, di Kota Sukabumi, dan sekitar, menjadi rujukan. Dan kita akan tangani," tandasnya.
BACA JUGA:Â Wabah Difteri Jadi Kejadian Luar Biasa, Dinkes Kabupaten Sukabumi Lakukan Ini
Sementara Dokter spesialis anak Dr Jefri, membenarkan pengalaman pertama rumah sakit memang tidak memikiki ADS maka dari itu, pasien RA segera di rujuk ke RSHS Bandung agar mendapat penanganan secepatnya.
"Alhamdulillah sekarang pimpinan sudah menyediakan ADS. Kita sudah punya fasilitas itu, kedepan kita tidak akan merujuk kasus difteri ini, karena dengan personil tenaga media yang ada kita bisa menangani kasus itu," jelas Jefri.
Sebenarnya bukan sulit mendapatkan ADS namun dengan kejadian yang luar biasa dimana-mana pesanan obat juga semakin meningkat sehingga biofarma mungkin tersendat-sendat karena ditarik ke daerah-daerah lain.
BACA JUGA:Â Korban Terinfeksi Difteri Bertambah, Dua Orang Kini Dirawat di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
"Tapi sekarang kita punya obat-obat itu untuk dipakai bilamana menemukan kasus difetri itu disini," pungkasnya.
Dieketahui sebelumnya RA meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RSHS Bandung dan sempat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin SH. RA dirujuk ke RSHS Bandung pada Sabtu 16 Desember lalu.