Ini Alasan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Rujuk RA ke RSHS Bandung

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH (Bunut) Kota Sukabumi, menjelaskan kronologis meninggalnya pasien berinisial RA (14 tahun), warga Kampung Kopeng, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang terserang virus Difetri.

Direktur RSUD Bunut, Bahrul Anwar mengatakan, awal RA datang ke Rumah Sakit memang didiagnosa ptugas Unit Gawat Darurat (UGD) masuk gejala suspek, meskipun tidak bisa memastikannya.

BACA JUGA: Ribuan Karyawan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Disuntik Vaksin Defteri

"Gejalanya memang sangat kuat Difteri. Namun pada saat itu salah satu persyaratan penanganannya harus menggunakan serum Anti-Difteri (ADS)," ujar Bahrul, kepada awak media di RSUD Bunut, Rabu (20/12/2017).

Melihat hal tersebut, pihaknya pun langsung merujuknya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dengan harapan agar dapat ditangani dengan obat-obatan ADS yang dimiliki RSHS. "Alasannya dirujuk ke Bandung, ya itu," tuturnya.

Namun demikian, pihaknya kedepan, baik Rumah Sakit, semua tim medis, serta Komite Medik, akan memaksimalkan potensi yang ada untuk menangani pasien-pasien suspek tersangka Difteri di Bunut.

"Kita menganggap, di Kota Sukabumi, dan sekitar, menjadi rujukan. Dan kita akan tangani," tandasnya.

BACA JUGA: Wabah Difteri Jadi Kejadian Luar Biasa, Dinkes Kabupaten Sukabumi Lakukan Ini

Sementara Dokter spesialis anak Dr Jefri, membenarkan pengalaman pertama rumah sakit memang tidak memikiki ADS maka dari itu, pasien RA segera di rujuk ke RSHS Bandung agar mendapat penanganan secepatnya.

"Alhamdulillah sekarang pimpinan sudah menyediakan ADS. Kita sudah punya fasilitas itu, kedepan kita tidak akan merujuk kasus difteri ini, karena dengan personil tenaga media yang ada kita bisa menangani kasus itu," jelas Jefri.

Sebenarnya bukan sulit mendapatkan ADS namun dengan kejadian yang luar biasa dimana-mana pesanan obat juga semakin meningkat sehingga biofarma mungkin tersendat-sendat karena ditarik ke daerah-daerah lain.

BACA JUGA: Korban Terinfeksi Difteri Bertambah, Dua Orang Kini Dirawat di RSUD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi

"Tapi sekarang kita punya obat-obat itu untuk dipakai bilamana menemukan kasus difetri itu disini," pungkasnya.

Dieketahui sebelumnya RA meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di RSHS Bandung dan sempat menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin SH. RA dirujuk ke RSHS Bandung pada Sabtu 16 Desember lalu.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi25 November 2024, 23:54 WIB

Ribuan Warga Kabupaten Sukabumi Pindah Keluar Daerah di Tahun 2023

Pada tahun 2023, Kabupaten Sukabumi mencatatkan angka migrasi keluar daerah yang cukup signifikan, dengan sebanyak 25.484 warga tercatat pindah ke wilayah lain.
Ilustrasi - Ribuan Warga Kabupaten Sukabumi Pindah Keluar Daerah | Foto : Istimewa
Internasional25 November 2024, 23:00 WIB

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Serukan PM Israel Netanyahu Dihukum Mati

Pernyataan itu disampaikan Ali Khamenei saat menanggapi keputusan ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Sumber : press tv)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 22:26 WIB

TPS Rawan di Pilkada 2024 Terpetakan, Ratusan Personel Polres Sukabumi Disiagakan

Polres Sukabumi menurunkan 900 personel polisi untuk mengamankan ribuan TPS Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi.
Apel Pergeseran Pasukan Pam TPS Ops Mantab Praja 2024 di halaman Mapolres Sukabumi, Senin (25/11/2024). (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 21:35 WIB

Jumlah Pemilih Tambahan Pilkada Kota Sukabumi 2024 Capai 1.719 Orang

1.719 orang DPTb Pilkada Kota Sukabumi 2024 tersebut merupakan total dari 926 pemilih pindah masuk dan 793 pemilih tambahan pindah keluar.
Ilustrasi pencoblosan. |Foto: Dok.SU
Nasional25 November 2024, 20:32 WIB

Menaker Yassierli Targetkan UMP 2025 Diumumkan Awal Desember

Menaker Yassierli mengatakan belum banyak yang bisa diomongkan dari hasil diskusinya dengan Presiden Prabowo Subianto soal UMP 2025.
Menaker Yassierli saat menerima aspirasi dan audiensi dari Forum Urun Rembug Nasional Serikat Pekerja & Serikat Buruh di Kantor Kemnaker. (Sumber : IG Yassierli)
Entertainment25 November 2024, 20:00 WIB

Jung Woo Sung Dikabarkan Sudah Punya Pacar Non Selebritis Saat Bersama Moon Gabi

Usai mengaku sebagai ayah dari anak dari Moon Gabi, muncul berita kalau Jung Woo Sung dikabarkan sudah lama mempunyai kekasih dari kalangan non selebriti.
Jung Woo Sung Dikabarkan Sudah Punya Pacar Non Selebritis Saat Bersama Moon Gabi (Sumber : Instagram/@tojws)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 19:41 WIB

Daftar Pemilih Tambahan Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 Sebanyak 4.857 Orang

Menjelang pencoblosan Pilkada 2024, KPU Kabupaten Sukabumi sebut jumlah Daftar Pemilih Tambahan atau DPTb capai 4.857 Orang.
Ilustrasi pencoblosan. KPU sebut DPTb Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 sebanyak 4.857 orang. (Sumber : Dok. SU)
Sehat25 November 2024, 19:30 WIB

7 Bahan Herbal Rumahan untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Ada beberapa herbal yang dikenal memiliki manfaat untuk kesehatan jantung dan dapat membantu mengatasi masalah jantung secara alami.
Ilustrasi. Bahan Herbal Rumahan untuk Menjaga Kesehatan Jantung (Sumber : Freepik/@KamranAydinov)
Food & Travel25 November 2024, 19:00 WIB

Wisata Jawa Barat Taman Begonia Lembang, HTM Murah Cuma Rp25 Ribuan!

Di Wisata Lembang ini, selain begonia, Anda juga bisa menemukan berbagai jenis bunga lainnya seperti mawar, lavender, hydrangea, dan bunga matahari.
Taman Begonia Lembang terkenal dengan hamparan bunga begonia yang indah dan beraneka warna. Foto: Instagram/@kebunbegonia
Sehat25 November 2024, 18:30 WIB

Gagal Jantung: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan yang Dapat Dilakukan

Pengobatan gagal jantung meliputi kombinasi obat-obatan, perubahan gaya hidup sehat, dan dalam beberapa kasus, operasi atau transplantasi jantung.
Ilustrasi. Gagal Jantung: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan yang Dapat Dilakukan (Sumber : Freepik/@freepik)