SUKABUMIUPDATE.com - Rahmat Alfian (14 tahun). Remaja asal Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia karena terjangkit difteri. Keluarga tak menyangka Rahmat meninggal secepat ini, terlebih awalnya hanya dikira mengalami panas dalam.
Solihin (52 tahun), ayah Rahmat menuturkan awal mula anaknya terjangkit difteri. Awalnya, salah satu santri di Pesantren Salafi cibuntu tersebut mengalami gejala demam tinggi.
BACA JUGA:Â Waspada! Warga Enam Kecamatan di Sukabumi Terjangkit DifteriÂ
"Pas lagi di pesantren, anak saya mengalami demam tinggi dan lehernnya membengkak. Saya kira cuma panas dalam," kata Solihin ditemui di rumahnya di Kampung Kopeng RT 1 RW 5, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Selasa malam (19/12/2017).
Rahmat lalu dibawa ke salah satu klinik dekat rumah. Perawat diklinik menyarankan keluarga membawa Rahmat ke rumah sakit.
"Sempat dibawa ke Rumah Sakit Sekarwangi, lalu dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH," lirih Solihin.
Melihat kondisinya yang bertambah parah, pihak RSUD R Syamsudin SH merujuk Rahmat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, pada Sabtu 16 Desember 2017 lalu. Hanya sempat menjalani perawatan medis sekitar tiga hari, Rahmat menghembuskan nafas terakhir di RSHS Bandung.
BACA JUGA:Â Pasien Difteri Warga Kabupaten Sukabumi Meninggal Dunia di RSHS Bandung
"Meninggalnya Selasa sekitar jam dua lewat sembilan belas menit, dini hari," tutur Solihin.
Jenazah Rahmat kemudian dibawa ke Sukaraja tidak lama setelah dinyatakan meninggal. Ia dikebumikan di TPU Cibayawak, sekitar pukul 10.00 WIB siang tadi.