SUKABUMIUPDATE.com - "Saya Berani, Saya Sehat", jadi tema dalam peringatan Hari Aids se dunia tingkat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang digelar disalah satu hotel, di Kecamatan Cikakak, Rabu (13/12/2017).
Panitia penyelenggara kegiatan, Asep Abdul Wasit mengatakan, Hari Aids se dunia ini merupakan tahun kelima memperingati untuk tingkat Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA:Â Bupati Sukabumi Buka Rapat Kerja Evaluasi Penanggulangan Bencana
Asep menambahkan, tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan peran serta pemangku kebijakan dan masyarakat dalam mencegah penularan HIV/Aids serta mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/Aids.
“Diselenggarakannya Hari Aids se dunia 2017 ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah penularan HIV/Aids. Kemudian diharapkan pula keluarga, anak-anak, remaja, pengusaha, pekerja lembaga swadaya masyarakat (LSM), tokoh agama, tokoh pemuda, dan komunitas masyarakat, secara luas dapat berpartisipasi dan mengambil bagian, sesuai dengan tugas pokok, serta kapasitasnya masing-masing," paparnya, kepada sukabumiupdate.com di sela-sela acara.
BACA JUGA:Â Bupati Sukabumi Buka Rapat Persiapan Tanah Evakuasi Bencana
Sementara Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, melalui peringatan tersebut mengajak masyarakat berperan membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk bisa meyakini Three Zero, yaitu salah satunya nanti di tahun 2030 menjadi nol penderita HIV/Aids.
"Nah, ini bisa terkerjasama berkat peran serta masyarakat atau juga tenaga-tenaga sosial yang hari ini kita minta dari peran serta masyarakat, supaya mereka lebih aktif mencermati, terutama di keluarga. Sehingga intinya mereka (penderita) bisa terdeteksi secepatnya dan terobati," ujar Marwan, dalam sambutannya.
BACA JUGA:Â Bupati Sukabumi: Organisasi Harus Punya Perangkat dan Program Kerja Terarah
Marwan yang juga Ketua Komisi Penanggulangan HIV/Aids menambahkan, dalam rangka peringatan Hari Aids tersebut mengajak semua pihak untuk membantu menguatkan semangat bagi penderita juga, sehingga rutinitas penggunaaan obat ini harus bisa memberikan semangat hidup bagi penderita HIV/Aids.
"Mudah-mudahan peran media, pers, dan sebagainya bisa mengajak untuk bisa menjawab 2030 penderita HIV/Aids itu nol," tandasnya.