SUKABUMIUPDATE.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa, Pemuda, dan Petani, (Gema Petani) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sukabumi, di Jalan Suryakencana, Kota Sukabumi, Jumat (8/12/2017).
Pantauan di lapangan, dalam aksinya Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Dewek Sapta Anugrah menuntut pihak BPN harus mampu menyelesaian reforma Agraria di Sukabumi.
"Dalam momentum hari anti korupsi ini, kami meminta BPN, dan dinas terkait, agar secepatnya menyelesaikan reforma Agria di Sukabumi," pekik Dewek, dalam orasinya.
Pihaknya pun menuntut, Kepala BPN dipindahkan karena disinyalir tidak mau menyelesaikan berbagai macam konflik yang terjadi di sukabumi.
"BPN menjadi salah satu lembaga yang berkompromi dengan pihak perusahaan untuk menghambat pelaksanaan reforma yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi-Jk," sambung Dewek.
BACA JUGA:Â Wakil Bupati Sukabumi: Reforma Agraria Merupakan Komitmen Pemerintah
Senada Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi, Hendi Riana Firmansyah menuntut Kepala BPN agar diturunkan atau digantikan untuk kepentingan rakyat dan kepentingan reforma Agraria.
"Hari ini kita sudah lihat, bahwa ketidakhadirannya saja, itu sudah mencerminkan akan ketidakpedulian kepada rakyat Sukabumi, untuk mewujudkan reforma Agraria," ujar Hendi, dalam kesempatan sama.
Menanggapi aksi massa yang mendesak Kepala BPN/ATR diganti, Kepala Seksi (Kasi) Penataan Pertanahan, Syamsul Hilal pun angkat bicara.
"Tentu saja tidak mudah. Ini instasi vertikal yang memiliki Undang-undang (UU) sendiri, atas persetujuan wakil rakyat. Tentu untuk minta dicopot atau dibubarkan itu hak negara," tandas Hilal, dalam kesempatan sama.
BPN pun, kata dirinya sudah melakukan berbagai macam cara untuk melaksanakan reforma Agraria di Sukabumi. "Pihak BPN sudah bekerja keras untuk melaksanakan reforma Agraria di Sukabumi," tegasnya.