SUKABUMIUPDATE.com – Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tak henti-hentinya mensosialisasikan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu (GNCP).
Kali ini sosialisasi tersebut dilakukan kepada para pelaku usaha akomodasi, restoran, dan daya tarik wisata lainnya, disalah satu hotel di Palabuhanratu, Kamis (7/12/2017).
Sekretaris Dinas Pariwisata, Yudi Panca Yoga mengatakan sosialisasi tersebut juga dihadiri hampir ratusan pengurus dan pengelola hotel, serta pelaku usaha lainnya yang tergabung dalam keanggotaan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten sukabumi yang wilayahnya masuk kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
Yudi berharap, nantinya mereka pun dapat berperan aktif mendukung usaha dalam mempromosikan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
"Ya, tadi kita sudah melakukan sosialisasi Geopark Ciletuh Palabuhanratu, kepada para pelaku usaha. Intinya menekankan pentingnya peran berbagai pihak, dalam pengembangan kawasan wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu,†ujarnya kepada sukabumiupdate.com disela-sela kesibukannya, siang tadi.
Yudi yang juga sebagai moderator dalam sosialisasi tersebut menjelaskan, ada lima faktor yang harus berperan, supaya Geopark Ciletuh Palabuhanratu bisa dikenal para pengunjung, baik dalam maupun luar negeri.
"Faktor yang harus dikenal, yaitu dengan sebutan Penta Helix Pariwisata, yakni pemerintah, akadimisi, pengusaha, masyarakat, dan media massa. Kelima sektor tersebut saling melengkapi, sesuai perannya masing-masing. Nah, untuk bisa berperan, maka masing-masing harus memahami, mengapa GNCP dipilih,†jelas Yudi.
Terlebih, sambung Yudi, ada tiga keunikan di wilayah GNCP ini, seperti lapisan tektonik, di mana lempeng bumi telah membentuk bebatuan yang berusia puluhan juta tahun dengan berbagai bentuknya.
BACA JUGA:Â Wow, Ribuan Pengunjung Banjiri Geopark Ciletuh
Ada cekukan yang maha luas hasil pembentukan geologis, sehingga di dalamnya terdapat amphitheatre, plato Jampang yang di bawahnya ada berbagai macam air terjun, dan lahan persawahan yang sangat indah, serta geyser yang hanya ada satu-satunya di dunia yang memancarkan air panas tanpa henti.
"Banyak sumber air panas. Tapi umumnya rembesan dan kalau pun ada yang memancar, hanya sesaat dan tidak terus menerus tanpa henti. Dari kesemuanya itu, di dalamnya juga ada keanekaragaman hayati (biodiversity), dan keanekaragaman budaya (culture university),†bebernya.