SUKABUMIUPDATE.com – Warga Kampung Wisata Pantai Kebon Kelapa Citepus, RT 01, 02, dan 03, RW 03 yang mengalami kerusakan paling parah, saat terjadi bencana alam gelombang pasang air laut, sehingga menghancurkan sebagian warung-warung dan bangunan rumah di sepanjang Pantai Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini berharap penanganan serius dari Pemerintah Daerah (Pemda). Mengingat, bencana alam tersebut sering terjadi.
“Masyarakat pesisir berharap, di bibir pantai bisa dibangun tanggul penahan ombak, atau jogging track seperti di daerah lain. Karena kejadian seperti ini tiap tahun sering terjadi. Agar dampak banjir rob tersebut tidak terlalu parah nanti kerusakannya," papar Ketua Operasional Balawista, Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepulloh kepada sukabumiupdate.com dalam salah satu kesempatan baru-baru ini.
BACA JUGA:Â Objek Wisata Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Masih Pilihan Liburan Akhir Pekan
Tujuan dibuatkannya tanggul penahan tersebut, kata Asep Edom, supaya aman. Kategori aman menurutnya, saat air laut pasang tidak menghancurkan bangunan rumah, atau warung.
"Kalau yang di tempat lain, seperti di wisata pantai Istana Presiden kan air hanya naik dan membawa sampah saja, karena ada penahan ombaknya," jelas Asep Edom.
BACA JUGA:Â Ingin Surfing? Ke Pantai Cimaja Kabupaten Sukabumi Saja
Kalau setiap ada bencana banjir rob terjadi seperti ini terus, sambungnya, dikhawatirkan akan berdampak pada kunjungan wisatawan ke kawasan Pantai Kebon Kalapa khusunya, karena sejauh ini pantai tersebut selalu ramai dikunjungi, terutama saat memasuki musim libur.
"Ini kan pantai yang paling ramai dikunjungi wisatawan setiap liburan, kalau kejadian seperti ini terus, bisa-bisa pengunjung enggan datang lagi ke sini," terangnya.