SUKABUMIUPDATE.com – Kasus HIV/Aids di Kabupaten Sukabumi, setiap tahunnya terjadi peningkatan, ada 590 orang yang terjangkit sampai tahun 2016, dan 650 orang di tahun 2017, namun obat yang tersedia di Dinas kesehatan (Dinkes) sangat terbatas atau kurang. Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA), Kabupaten Sukabumi, Dokter Asep Suherman.
"Ya, benar. Ada kurang lebih 650 masyarakat Kabupaten Sukabumi terinfeksi HIV/Aids sampai hari ini. Itu yang tercatat di kami, dan masih banyak pasien HIV/Aids sedang mendapatkan perawatan, dan ada juga yang berobat ke luar kota. Karena obat antivirusnya di kami sangat terbatas," ungkap Asep, kepada sukabumiupdate.com setelah acara sosialisasi di Gedung Amazon, Jalan Raya Perintis Kemerdekaan No.126, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (30/11/2017).
Asep pun menjelaskan, upaya prefentif yang sudah dilakukannya yaitu penyuluhan dan sosialisasi, seperti hari itu. “Yang paling penting ada pemerikasaan HIV, setelah acara penyuluhan. Karena HIV bisa diketahui, bila di cek darah,†jelasnya.
HIV belum bisa disembuhkan, kata Asep, tapi baru bisa dikendalikan. Adapun obatnya, sambung dirinya, hanya meminimalisir virusnya saja, tidak bisa menyembuhkan.
“Obatnya sendiri, namanya anti retropiral virus, dan tidak bisa menyembuhkan, hanya bisa meminimalisir saja. Untuk kedepannya, masyarakat harus memulai perilaku hidup sehat. Contohnya, jauhi Narkoba, dan seks bebas. Dan harus diingat, HIV/Aids tidak bisa disembuhkan,†pungkasnya.