SUKABUMIUPDATE.com - Siapa bilang rocker harus laki-laki, berpenampilan seram, nyentrik, dan hanya untuk orang dewasa saja. Image tersebut dibantahkan rocker cilik, Haura Zahra. Bocah berhijab, imut serta piawai dalam menabuh drum layaknya orang dewasa saat tampil diatas panggung megah.
Anak dari tiga bersaudara pasangan dari Gandi Lesmana (42 tahun) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Sukabumi, dan Yuni Wahyuni (42 tahun) PNS Kota Sukabumi ini, sudah bergelut dengan drum sejak Ia berusia tujuh tahun. Sejak kecil Ia berani unjuk gigi sampai keluar kota.
Bocah kelahiran 9 November 2005 tersebut, mengaku senang bermain drum karena jarang perempuan berhijab bermain drum. Apalagi dengan genre musik rock.
"Dari kecil memang sudah seneng maen drum dengan genre musik Metal Rock. Metal berhijab itu keren," ungkap Haura kepada sukabumiupdate.com di kediamannya di Jalan Bhayangkara Gang Merak RT 02/03 Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (26/11/2017).
Bermain drum itu, kata Haura boleh dibilang gampang-gampang susah. Tergantung dari jenis musik, mood, serta selera kita mengiringi lagu. "Tergantung Mood kita. Kalau lagunya santai malah ngantuk, makanya pilih lagu rock biar tambah semangat, kadang lagu santai juga dibawain rock," aku Haura.
Debutnya dalam memainkan drum tidak hanya tampil di Kota Sukabumi saja, di luar kota pun sudah ia rasakan baik festival, maupun undangan untuk tampil. Bahkan menyabet beberapa piala dan masuk nominasi 10 besar drummer terbaik se Indonesia.
"Kalau tampil pernah di Jakarta, Bekasi, Tangerang dan Bandung. Alhamdulillah piala, dan piagam sudah banyak salah satunya, juara pertama Festival drum se Jabar pada 30 April 2017," kata Haura, sumringah.
Dalam satu pekan, Haura meluangkan waktunya untuk latihan di tempat kursus. Kemudian melatih kembali dirumah sebelum berangkat ke sekolah.
"Ditempat les cuma sekali, makanya biar lancar sebelum berangkat sekolah latihan dulu dua lagu," tuturnya.
Meskipun cita-cita Haura menjadi dokter saat dewasa nanti. Namun hobinya tidak Ia lepaskan, dan berkeinginan membuat studio bahkan sekaligus menjadi guru drummer.
"Cita-cita jadi dokter tapi sekaligus guru drummer," ungkapanya.
Gandi Lesmana, ayah Haura tidak menyangka anak keduanya mempunyai kemampuan untuk menabuh drum. Bahkan beberapa kali menyabet juara perlombaan.
"Awalnya anak saya yang bungsu (anak ke tiga) seneng pukul-pukul meja, makanya didaftarkan ke les drum. Tapi digantikan Haura dan ternyata punya potensi yang bagus," ujarnya.
Tidak ada paksaan untuk Haura harus bisa main drum, tambah Gandi, tapi Hauranya sendiri senang dengan seni bahkan tidak hanya drum, bermain biola, balet, silat dan renang juga ia kuasai serta sempat juga menoreh juara.
"Selama itu positif, baik dan seusuai dengan keinginannya, selaku orang tua kami dukung. Bahkan Haura dalam seminggu full dengan kegiatanya," singkat Gandi.