SUKABUMIUPDATE.com – Wakil Bupati Adjo Sardjono akhirnya ikut menanggapi terkait tuduhan dari berbagai kalangan tenatang minimnya serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Kita akan selalu dihadapkan dengan persoalan seperti itu. bukan hanya kita, semua daerah juga masih banyak yang bergantung dari bantuan pemerintah,†ujarnya, kepada sukabumiupdate.com, usai membuka Musda BKPRMI di Gedung Islamic Center, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jumat (25/11/2017).
BACA JUGA: Gelar Musda, Wabup Sukabumi Minta BKPRMI Selaras dengan Program Pemerintah
Sebetulnya, lanjut dirinya, kondisi saat ini jauh lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya.
"Kita sekarang sudah membaik sih sebetulnya, dibanding lima atau enam tahun sebelumnya PAD (Pendapatan Asli Daerah) hanya enam persen saja. Dalam APBD sekarang, sudah 15 persen, dulu di bawah Rp100 Milyar, sekarang kita di atas Rp500 Milyar," ungkap Adjo.
Kalau untuk memenuhi kebutuhan dari penghasilan sendiri, sambung Adjo, masih jauh. “Untuk membiyai belanja pegawai saja tidak mampu dari penghasilan sendiri. Karena itu, kami berusaha untuk menarik dana sebesar-besarnya dari APBN, dan APBD provinsi,†imbuhnya.
BACA JUGA:Â Warga Cisaat Kabupaten Sukabumi Antusias Ngabuburit Bersama SAPMA PP Bagian Dua
Ia pun terus berusaha semaksimal mungkin dalam mencari berbagai sumber lain. “Karenanya, kami masih berusaha mencari sumber-sumber potensi yang ada, misalnya kita membesarkan Badan Amil Zakat (BAZ) di Kabupaten Sukabumi, harus bisa terpungut dan dikelola dengan baik,†terangnya.
"Ya, lihat saja nanti dan pada akhirnya Insya Allah, kita akan optimalkan," tutupnya.