SUKABUMIUPDATE.com - Warganet baru-baru ini ramai memperbincangkan soal beredarnya tiket (Karcis) dalam acara jalan santai peringatan HUT KORPRI ke-46, dan HUT PGRI ke-72, tingkat Kabupaten Sukabumi, tahun 2017 di halaman parkir Venue GOR Tinju Palabuhanratu, Rabu (22/11/2017).
Kegaduhan tersebut terjadi, setelah salah seorang warganet bernama Bayu Risnandar, dalam akun Facebooknya mengunggah tulisan “Selamat Datang di GOR Palabuhanratu. Jangan lupa bayar uang kebersihan.....!!
#SukabumiLemburUrangâ€
Berikut dengan foto karcis masuk ke dalam GOR Venue Tinju Palabuhanratu, bertuliskan “Karcis Mobil Rp 5.000,-.
Bayu mengaku, tidak bermaksud apa-apa mengunggah foto tersebut. Hanya saja, dirinya merasa aneh dengan tampilan karcisnya yang polos.
"Ya, kemarin teh ada acara jalan santai. Hari guru, dan KORPRI. Kebetulan saya janjian sama teman, pas pintu gerbang masuk, satpam datang dan langsung memberikan karcis tersebut,†aku Bayu, kepada sukabumiupdate.com saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (23/11/2017).
BACA JUGA:Â Kadis Disbudpora, Sesalkan Tindak Oknum yang Melakukan Pengutan Liar di GOR Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi
Bayu pun sempat bertanya ke orang yang memberi karcis tersebut, soal tampilannya yang polos dan hanya ada tulisan Karcis Mobil Rp 5.000,-.
“Saya sempat bertanya, soal tampilan karcisnya yang polos. Orangnya menjelaskan, ini buat kebersihan. Saya kasih saja Rp 10 ribu, karena tidak ada uang pas. Kalau saya sih iuran mah wajar saja, cuma aneh saja, koK polos gitu, tanyanya seraya menirukan ucapan si pemberi karcis.
Sementara Kepala Keamanan GOR Venue Tinju Palabuhanratu, M Didi Ramon mengungkapkan pungutan atau retribusi tersebut memang atas intruksi Ketua PGRI Kecamatan Palabuhanratu, Udep.
“Dan ini atas intruksi Ketua PGRI Palabuhanratu. Katanya, kalau ada yang komplain terkait pemungutan restribusi tersebut, terkait acara kemarin, ke saya saja,†ungkap Didi, kepada sukabumiupdate.comketika dikonfirmasi dalam kesempatan terpisah.
Senada diungkapkan Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Asep Rahmat. Pihaknya mengaku tidak terlibat dalam kegiatan yang diadakan PGRI Kecamatan Palabuhanratu, dan soal beredarnya karcis tersebut dianggapnya untuk pihak keamanan.
“Jadi, setelah kita ngobrol, tidak pernah sama sekali mengintruksikan untuk itu. Tidak ada keterlibatan kita. Intinya cuma inisiatif. Ingin rokok, makan ini itu. Soalnya ini bukan kegiatan pihak dinas, ini kegiatan PGRI, dan tidak ada yang mau memberi ini itu. Makanya dipungut, dapat Rp200 ribu. Dari jumlah tersebut dibeliin air galon, kopi, dan rokok. Dimakan lagi juga, ramai-ramai,†beber Asep.