SUKABUMIUPDATE.com - Kepolisian Sektor Kalibunder masih mendalami penyebab kematian Fajar Sidik (32 tahun), seorang pria yang ditemukan tewas bersimbah darah belum lama ini. Polisi menduga Fajar tewas bunuh diri.
Kanit Reskrim Polsek Kalibunder, Aipda Umar Diana, mengatakan, dugaan itu didasari keterangan yang beredar di masyarakat. Sebelum ditemukan tewas, Fajar kerap mengutarakan tekanan batin karena masalah ekonomi.
"Dugaan sementara, korban bunuh diri, " kata Umar kepada sukabumiupdate.com, Jumat (17/11/2017).
BACA JUGA:Â Geger, Warga Kalibunder Kabupaten Sukabumi Temukan Mayat Bersimbah Darah
Kendati demikian, dugaan ini belum menjadi kesimpulan akhir penyelidikan. Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mendalami dugaan-dugaan lain.
Nurul Habibah (20 tahun), istri Fajar, masih terpukul atas peristiwa yang dialami suaminya. Fajar ditemukan tewas tidak lama setelah pamit berwudhu ke jamban belakang rumah.
Ia tidak habis pikir jika suaminya disebut bunuh diri. Fajar tidak pernah mengeluh, dan terlibat cekcok dengan siapapun.
"Paling hitungan waktu 10 menit setelah pamit berwudhu, pas disusul ternyata sudah tergeletak, " tutur Nurul.
BACA JUGA:Â Warga Digegerkan Penemuan Mayat di WC Masjid Gunungguruh Kabupaten Sukabumi
Kepala Desa Mekarwangi, Nunung Nurhaeni, menambahkan, Fajar sehari - hari bekerja sebagai penyadap nira kelapa (pengrajin gula merah kelapa). Warga Kampung Cipari RT 11 RW 4 Desa Mekarwangi, Kecamatan Kalibunder itu juga dikenal sebagai guru ngaji.
"Kalau dulu sering merantau. Fajar ini juga dikenal sebagai guru ustad," kata Nunung.
Fajar sidik ditemukan tewas bersimbah darah di belakang rumahya pada Rabu (15/11/2017). Petugas mendapati luka sayatan di bagian leher. Jenazah Fajar sudah dikebumikan di pemakaman sekitar rumahnya.Â