SUKABUMIUPDATE.com - Kini, Syayuti Karim (22 tahun), warga Kampung Babakanjengkol RT 03/04, Desa Hegarmanah, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hanya bisa terbaring lemas di tempat tidurnya, akibat penyakit tumor ganas yang dideritanya sejak dua tahun lalu.
Namun, sejak enam bulan terakhir, tumor yang dideritanya itupun mulai mengganas. "Padahal, sudah dibawa berobat ke Puskesmas Warungkiara, Rumah Sakit Palabuhanratu, dan RSUD R Syamsudin SH (Bunut) Kota Sukabumi, menggunakan BPJS," ujar Titin (35 tahun), kakak kandung Syayuti, Kepada sukabumiupdate.com, Rabu (15/11/2017).
BACA JUGA: Ditengarai Tumor Otak, Siswa SD Negeri Karang Tengah Cibadak Kabupaten Sukabumi Butuh Uluran Tangan
Titin menjelaskan, saat ini Syayuti Karim tinggal di rumahnya, setelah beberapa hari sebelumnya ditinggal sang ayah yang menghadap Illahi.
Kini kondisi adiknya itupun sangat memprihatinkan, seperti dipasang selang di hidung, sebagai alat bantu pernafasan, di bagian lehernya pun sudah bolong, dan dipasang selang untuk memasukan cairan makanan, karena anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini sudah tak bisa dimasukan cairan makanan melalui mulutnya lagi.
BACA JUGA: Idap Tumor, Dedi Berharap Bantuan Pemkab Sukabumi
"Setiap dikasih makanan, dimuntahkan lagi. Kini suaranya pun tidak ada. Yang terdengar, hanya suara nafas yang dihembuskannya," jelas Titin, dengan nada pilu.
Keluarganya pun bukan tidak memperjuangkan lagi pengobatan Syayuti, meskipun dijamin BPJS, dan dirujuk dokter RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, namun kata Titin, bingung untuk biaya transportasi serta biaya hidup selama menunggu di RSHS.
BACA JUGA: Suami Tukang Ojek, Guru Honor SD di Kota Sukabumi Lima Tahun Derita Tumor Mamae
"Untuk penanganan di Bandung itu tentunya butuh biaya yang tidak sedikit. Untuk makan saja, sehari bisa Rp70 rIbu, belum lagi kan Syayuti sudah tidak masuk makanan, makanya diganti sama susu yang dianjurkan dokter, yang harganya mencapai Rp65 ribu, per dus. Sehari habis dua dus. Jadi Rp130 ribu, per hari. Untuk itu, sekarang Syayuti dirawat di rumah saja, karena sudah tidak ada biaya untuk ke rumah sakit," tuturnya berlinang air mata.