SUKABUMIUPDATE.com - Beredar foto telur penyu di media sosial (Medsos), Kepala Balai Pengawasan dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan wilayah selatan, Ahman Kurniawan berjanji akan usut tuntas.
Dikatakan Ahman, di Sukabumi ada delapan titik pendaratan penyu, diantaranya balai yang ia kelola yakni pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, sisanya dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
BACA JUGA: Ada RPP Eko-Patih di Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan Kabupaten Sukabumi
"Saat ini sedang kami lacak dari mana sumber telur penyu itu, kalau dilihat dari tekstur dan pasir nya itu bukan dari Pangumbahan. Tapi kami pun tidak menutup kemungkinan ada kebocoran dari staf di lapangan," ujarnya.
Apabila terbukti ada dari stafnya yang bermain atau memperjual belikan telur penyu, Ahmad menegaskan akan mengeluarkanya dan di proses hukum.
BACA JUGA:Â Ratusan Tukik di Pantai Penyu Pangumbahan Kabupaten Sukabumi, Siap Dilepas
"Kami sangat serius mengusut kasus di medsos tersebut karena akan menjadi bola panas. Jika memang ada staf kami yang bermain maka diberlakukan perjanjian pada karyawan, siapapun yang bermain akan dikeluarkan dari Balai dan proses hukum berjalan." tegasnya.
Diketahui sebelumnya beredar postingan foto telur penyu di medsos, akun Facebook Usman Kavien Elektro, dalam akun tersebut ditulis "Setiap musim bertelur, telur penyu selalu beredar jualan di masyarakat, padahal ada pengelola konservasi penyu."