SUKABUMIUPDATE.com – Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menilai, dukungan infrastruktur dari pusat telat. Lantaran, menurutnya program ini sudah 30 tahun lalu, dan harus terealisasi.
"Dukungan infrastruktur ke wilayah kami begitu menggunung dari pusat. Sebenarnya sudah telat, tapi kalau hari ini baru dimulai, kita bersyukur saja, karena ada potensi yang harus kita yakini," ujar Marwan, usai menghadiri dialog Sinergitas Membangun Bangsa, di Gedung Djuang, Kota Sukabumi, Jawa Barat, bersama Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub RI), Budi Karya Sumadi,†Selasa (7/11/2017).
BACA JUGA:Â Menhub RI: Tiga Mega Proyek Pemerintah Pusat di Sukabumi, Jadi Prioritas
Menurutnya, apa yang diucapkan Komisi IX DPR RI, Dewi Asmara dengan adanya infrastruktur, industri akan berpindah ke Sukabumi.
"Saya berpikir malah kebalikannya, bukan industri yang pindah ke Sukabumi, tapi industri pariwisata yang ingin kita galakan kedepanyannya. Karena kita berharap, manusia di Sukabumi, tidak bekerja di pabrik," tuturnya.
Marwan menambahkan, sekarang sedang mendorong Geopark Ciletuh Palabuanratu, untuk diakui UNESCO. Karenanya, kata Marwan, April harus berangkat ke Perancis untuk mempertahankan Desertasi, agar bisa diargumentasikan kepada mereka, sehingga fasilitas ini dapat menunjang, terutama pertumbuhan peningkatan kesejahteraan.
"UNESCO mensyaratkan 30 persen benar-benar gender, seperti pengelolaan homestay, apalagi kuliner harus perempuan," ucapnya.
Sementara untuk lokasi bandara belum bisa menyakini di mana saja, aku Marwan, dan berencana survei pada Minggu ini dengan provinsi, tapi untuk floating areanya sudah ada.
BACA JUGA:Â Merangkai Konektivitas Selatan Jawa, Menhub Datangi Gedung Juang Kota Sukabumi
"Tiga opsi lokasi pembangunan bandara di Sukabumi. Pertama, area dekat dengan Kota Sukabumi, yakni Cikembar, dan Warungkiara, Kedua eks Texmaco yang lokasinya berada di sebelah pegunungan, namun bisa dibangun bandara, dengan layanan satu arah," bebernya.
Ketiga, kata dirinya, kawasan Citarate, Surade yang sejak awal dijadikan lokasi bandara untuk penilaian Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu (GNCP).
"Lahan yang akan digunakan untuk pembangunan bandara, mencapai sekitar 400 hektare (Ha), dan Pemkab akan secara maksimal membantu Pemerintah Pusat dalam menyukseskan pembangunan bandara di Sukabumi," terangnya.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi menargetkan, pengoperasian lapangan udara atau bandara di Sukabumi, pada 2020.
BACA JUGA:Â Kemenhub Targetkan Pembangunan Bandara Sukabumi Dimulai 2019
Saat ini proses pembangunannya masih dalam tahapan penetapan lahan lokasi bandara yang diharapkan dekat dengan Kota Sukabumi.
"Pembebasan tanah untuk lapangan terbang 2018, dilanjutkan pembangunan 2019, dan selesai 2020," ujar Budi.