SUKABUMIUPDATE.com – Komisi IV DPRD, prihatin dengan kondisi dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhir-akhir ini.
Rentetan peristiwa yang kini terjadi, di antaranya kasus pelecahan seksual oknum guru kepada siswi salah satu SMA di Cibadak, dan kurangnya respon Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap kepulangan Siti Arauvi Alhalima Putri, siswi Kelas Lima SD Negeri V Karang Tengah, Cibadak, baru-baru ini, membuat Anggota Komisi IV DPRD, Ade Dasep ZA pun angkat bicara.
BACA JUGA:Â Miris, Jadi Duta CFP Siswi SD Negeri V Karang Tengah Kabupaten Sukabumi ini tak Dapat Sambutan Pemda
Menurutnya, hal itu mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi. Ia pun mengkritik kinerja dan kebijakan Bupati Marwan Hamami yang dinilia tidak sejalan dengan visi misinya.
“Oh iya, dengan adanya kasus itu, saya sangat prihatin, dan miris sekali. Atas nama pribadi, dan Anggota Legislatif, saya minta Disdik (Dinas Pendidikan) turut hadir, meskipun kewenangannya ada di Disdik Provinsi, karena korban kan siswi SMA,†tutur Ade Dasep, kepada sukabumiupdate.com saat dikonfirmasi, Kamis (2/11/2017).
BACA JUGA:Â Banyak Tanda Merah di Leher Anaknya, Orang Tua Murid Polisikan Oknum Guru SMA di Cibadak Kabupaten Sukabumi
Mengenai Siti Arauvi (siswi Kelas Lima SD Negeri V Karang Tengah) yang jadi duta Childrens Forest Program (CFP) atau Duta Lingkungan Hidup, kata Ade Dasep, seharusnya diperhatikan secara khusus, karena merupakan asset bangsa yang sangat berharga. “Setidaknya ada apresiasi dari Pemda,†imbuhnya.